Beredar Kabar Ada Pengungsi di Intan Jaya, Kapolsek Sunapa: Itu Hoax
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beredarnya Informasi tentang masih adanya pengungsi di Kabupaten Intan Jaya , Papua, mendapat tanggapan dan penjelasan dari Kapolsek Sugapa, Ipda Engel Mayor, dan Kasat Binmas Polres Intan Jaya, Ipda Arisadi Tajoma, Senin (29/3/2021).
Saat ditemui media, Engel Mayor menyebut situasi kamtibmas di wilayah Kabupaten Intan Jaya , dalam kurun waktu lebih dari sebulan terakhir sudah mulai kondusif karena warga sudah beraktivitas dengan aman, lancar dan tanpa gangguan.
Engel Mayor bersama Arisadi Tajoma mengakui beberapa waktu lalu tepatnya sekitar awal Februari, memang warga masyarakat Intan Jaya takut keluar rumah lantaran sering terjadi kontak tembak antara aparat keamanan (TNI dan Polri) dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Namun seiring dengan situasi dan keamanan yang semakin kondusif saat ini, katanya, aktivitas warga Intan Jaya mulai hidup kembali.
"Kegiatan masyarakat di Intan Jaya saat ini berjalan normal, termasuk anak-anak sekolah mulai dari SD, SMP hingga SMA sudah beramai-ramai kembali belajar ke sekolah," kata Mayor saat ditemui media
Dia membantah pemberitaan yang menyebutkan, ada ribuan warga di wilayah itu yang sempat mengungsi ke gereja beberapa waktu lalu saat situasi di kampung halaman mereka tidak aman.
"Memang beberapa bulan lalu ada kejadian di daerah Bilorai Umbalakupa. Masyarakat yang ada di situ pergi mengamankan diri di Gereja Katolik Paroki Santo Michael Bilogai, sesuai arahan pemerintah daerah yaitu apabila terjadi kontak tembak antara aparat keamanan dengan KKB maka warga harus mengamankan diri di tempat yang netral yaitu di gereja," jelasnya.
Engel Mayor menegaskan, warga hanya mengamankan diri di lingkungan gereja selama beberapa hari dan tidak benar ada eksodus pengungsi besar-besaran dari Intan Jaya , ke Nabire, Timika, dan daerah lainnya di Papua. "Warga mengamankan diri ke gereja karena rasa takut, bukan mengungsi. Kalau dikatakan mereka mengungsi, saya rasa itu tidak benar," katanya.
Seluruh warga yang sempat mengamankan diri ke kompleks Gereja Katolik Paroki Santo Michael Bilogai itu, katanya, kini seluruhnya sudah kembali ke rumah mereka masing-masing. "Mereka hanya tiga hari di gereja, sesudah itu mereka semua pulang ke kampung halamannya. Jadi, berita yang ada di luar sana terlalu dibesar-besarkan," ujarnya.
Engel Mayor mengingatkan semua pihak, agar tidak membuat berita bohong alias hoaks tentang keadaan dan kondisi masyarakat di Intan Jaya . "Kami-kami ini yang hampir setiap hari selalu ada bersama-sama dengan masyarakat di Intan Jaya . Kami mengetahui betul keadaan masyarakat di sana. Berita-berita yang ada justru membuat penilaian orang di luar sana bahwa wilayah Intan Jaya tidak aman, padahal kondisinya sekarang aman-aman saja," jelasnya.
Adapun untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat di Intan Jaya , pemerintah terus menyalurkan bantuan sosial ke wilayah itu. Bantuan sosial itu disediakan oleh Pemkab Intan Jaya , bantuan dari Kementerian Sosial, dan juga bantuan yang dikirim oleh Keuskupan Timika.
"Bantuan sosial dari Pemda Intan Jaya langsung diserahkan oleh Bapak Bupati Intan Jaya (Natalis Tabuni). Sementara bantuan dari Kemensos diserahkan oleh Bapak Sekda. Sedangkan bantuan dari Keuskupan Timika langsung disalurkan oleh pihak gereja ke masyarakat setempat," jelas Engel Mayor.
Sebelumnya, Bupati Intan Jaya , Natalis Tabuni bersama pimpinan OPD Pemkab Intan Jaya mengunjungi pasar dan berdialog dengan mama-mama Papua, dan pelaku usaha di Pasar Sugapa. Dalam kunjungan itu, dia juga menyerahkan langsung bantuan bahan kebutuhan pokok untuk masyarakat Intan Jaya . "Aktivitas pedagang berjualan di pasar sudah ramai dan normal, ya ini patut kita syukuri karena perekonomian di Kabupaten Intan Jaya terus beransur normal," ujarnya.
Saat ditemui media, Engel Mayor menyebut situasi kamtibmas di wilayah Kabupaten Intan Jaya , dalam kurun waktu lebih dari sebulan terakhir sudah mulai kondusif karena warga sudah beraktivitas dengan aman, lancar dan tanpa gangguan.
Engel Mayor bersama Arisadi Tajoma mengakui beberapa waktu lalu tepatnya sekitar awal Februari, memang warga masyarakat Intan Jaya takut keluar rumah lantaran sering terjadi kontak tembak antara aparat keamanan (TNI dan Polri) dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Namun seiring dengan situasi dan keamanan yang semakin kondusif saat ini, katanya, aktivitas warga Intan Jaya mulai hidup kembali.
"Kegiatan masyarakat di Intan Jaya saat ini berjalan normal, termasuk anak-anak sekolah mulai dari SD, SMP hingga SMA sudah beramai-ramai kembali belajar ke sekolah," kata Mayor saat ditemui media
Dia membantah pemberitaan yang menyebutkan, ada ribuan warga di wilayah itu yang sempat mengungsi ke gereja beberapa waktu lalu saat situasi di kampung halaman mereka tidak aman.
"Memang beberapa bulan lalu ada kejadian di daerah Bilorai Umbalakupa. Masyarakat yang ada di situ pergi mengamankan diri di Gereja Katolik Paroki Santo Michael Bilogai, sesuai arahan pemerintah daerah yaitu apabila terjadi kontak tembak antara aparat keamanan dengan KKB maka warga harus mengamankan diri di tempat yang netral yaitu di gereja," jelasnya.
Engel Mayor menegaskan, warga hanya mengamankan diri di lingkungan gereja selama beberapa hari dan tidak benar ada eksodus pengungsi besar-besaran dari Intan Jaya , ke Nabire, Timika, dan daerah lainnya di Papua. "Warga mengamankan diri ke gereja karena rasa takut, bukan mengungsi. Kalau dikatakan mereka mengungsi, saya rasa itu tidak benar," katanya.
Seluruh warga yang sempat mengamankan diri ke kompleks Gereja Katolik Paroki Santo Michael Bilogai itu, katanya, kini seluruhnya sudah kembali ke rumah mereka masing-masing. "Mereka hanya tiga hari di gereja, sesudah itu mereka semua pulang ke kampung halamannya. Jadi, berita yang ada di luar sana terlalu dibesar-besarkan," ujarnya.
Engel Mayor mengingatkan semua pihak, agar tidak membuat berita bohong alias hoaks tentang keadaan dan kondisi masyarakat di Intan Jaya . "Kami-kami ini yang hampir setiap hari selalu ada bersama-sama dengan masyarakat di Intan Jaya . Kami mengetahui betul keadaan masyarakat di sana. Berita-berita yang ada justru membuat penilaian orang di luar sana bahwa wilayah Intan Jaya tidak aman, padahal kondisinya sekarang aman-aman saja," jelasnya.
Adapun untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat di Intan Jaya , pemerintah terus menyalurkan bantuan sosial ke wilayah itu. Bantuan sosial itu disediakan oleh Pemkab Intan Jaya , bantuan dari Kementerian Sosial, dan juga bantuan yang dikirim oleh Keuskupan Timika.
"Bantuan sosial dari Pemda Intan Jaya langsung diserahkan oleh Bapak Bupati Intan Jaya (Natalis Tabuni). Sementara bantuan dari Kemensos diserahkan oleh Bapak Sekda. Sedangkan bantuan dari Keuskupan Timika langsung disalurkan oleh pihak gereja ke masyarakat setempat," jelas Engel Mayor.
Sebelumnya, Bupati Intan Jaya , Natalis Tabuni bersama pimpinan OPD Pemkab Intan Jaya mengunjungi pasar dan berdialog dengan mama-mama Papua, dan pelaku usaha di Pasar Sugapa. Dalam kunjungan itu, dia juga menyerahkan langsung bantuan bahan kebutuhan pokok untuk masyarakat Intan Jaya . "Aktivitas pedagang berjualan di pasar sudah ramai dan normal, ya ini patut kita syukuri karena perekonomian di Kabupaten Intan Jaya terus beransur normal," ujarnya.
(eyt)