Ini Catatan Arek Warungdowo Tentang Mahasiswa Bertahan di Wuhan

Senin, 13 April 2020 - 11:46 WIB
loading...
Ini Catatan Arek Warungdowo Tentang Mahasiswa Bertahan di Wuhan
Kepala Biro Kantor Berita Antara di Beijing, China, M. Irfan Ilmie. Foto/Dok M. Irfan Ilmie
A A A
TULUNGAGUNG - Wartawan kelahiran Warungdowo, Kabupaten Pasuruan, sekaligus Kepala Biro Kantor Berita Antara di Beijing, China, M. Irfan Ilmie, menulis buku berjudul "Bertahan di Wuhan: Kesaksian Wartawan di Tengah Pandemi Corona".

Buku dalam bentuk ebook sudah dirilis penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, pada Senin (6/4/2020). M. Irfan Ilmie menjadi penulis buku pertama tentang pandemi Covid-19.

Irfan Ilmie menuturkan, bahwa bukunya juga menjadi buku pertama di Indonesia, tentang pandemi corona dan dirilis pula oleh penerbit terkemuka yang memiliki jaringan terluas di Indonesia.

Dalam buku ini terdapat kata pengantar dari Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun, dan Dirut Perum LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat.

M Irfan Ilmie adalah satu-satunya wartawan Indonesia, yang mendapatkan akreditasi tetap menjalankan tugas jurnalistik di China. Dia menjadi saksi bagaimana salah satu negara ekonomi terbesar di dunia itu tidak berdaya menghadapi serangan wabah mematikan tersebut.

Wabah Corona menyerang Wuhan, pada saat jutaan warga China merayakan Tahun Baru Imlek. "Wajar bila tim medis kelabakan menghadapi jumlah pasien yang naik tajam. Mereka sudah menyiapkan libur dan tiba-tiba Corona datang," tutur Irfan dua minggu setelah berhasil dievakuasi dari China.

Negeri tirai bambu yang memiliki pertahanan sekokoh Tembok Besar itu sempat tak berdaya menghadapi Corona. Hampir semua sektor vital luluh lantak dihantam Corona. Selama di China, Irfan berhasil merekam tekad dan optimisme China dalam memerangi pandemi.

Dalam buku ini terselip juga pesan kemanusiaan yang disampaikan masyarakat Indonesia dalam mendukung pemulihan Wuhan berikut untung-ruginya dalam penerapan lockdown (mengunci wilayah). "Tidak ketinggalan aksi heroik tim KBRI Beijing saat memasuki sarang corona menjadikan buku ini sangat menarik untuk dibaca," katanya.

Irfan juga pernah membagikan pengalamannya di China kepada Pemkab Pasuruan, dalam menangani Covid-19. Dia berharap hal itu menjadi masukan bagi Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf dalam penanganan Covid-19. "Iya. Saya sempat berbagi pengalaman dengan Pemkab Pasuruan dalam penanganan COVID-19," tuturnya.

Buku karya Irfan bisa didapatkan dalam bentuk versi ebook dengan harga Rp49.500 yang dapat diunduh di https://ebooks.gramedia.com/books/bertahan-di-wuhan-kesaksian-wartawan-indonesia-di-tengah-pandemi-corona.

Untuk versi cetak harga Rp50.000 belum termasuk ongkos kirim. Sampai saat ini KBRI Beijing sudah memesan 300 eksemplar versi cetak buku tersebut.
(yus)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1090 seconds (0.1#10.140)