Bangkitkan Industri Kriya, Dekranasda Jawa Timur Gelar Pameran Batik Bordir
loading...
A
A
A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa membuka Pameran Batik Bordir dan Aksesoris Fair 2021 di sebuah pusat perbelanjaan di Surabaya, Rabu (24/3/2021). Pameran yang digelar untuk ke-16 kalinya tersebut berlangsung mulai Rabu (24/3/2021) hingga Minggu (28/3/2021).
Pameran ini dihelat dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) berbasis Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability (CHSE). Pameran yang diselenggarakan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jatim itu diikuti oleh 85 booth peserta.
Pameran ini menampilkan berbagai produk, desain dan motif terkini baik tradisional , etnik, maupun modern dari kalangan pengusaha industri dan pengrajin batik, bordir, tenun, songket, sulaman, busana tradisional, serta beragam produk fashion.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan berusaha agar perajin bisa bertahan selama pandemi COVID-19,” kata Ketua Dekranasda Jatim, Arumi Bachsin.
Baca juga: Chikungunya Mewabah di Kota Mojokerto, Belasan Warga Mendadak Lumpuh Sesaat
Istri Wakil Gubernur Jatim ini optimistis dengan digelarnya kegiatan ini selain memulihkan ekonomi, juga bisa semakin menumbuhkan kecintaan produk buatan dalam negeri. Dengan menerapkan konsep pameran offline to online, pameran ini memberi kemudahan pengunjung pameran untuk dapat berbelanja secara virtual.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberi apresiasi dan kesempatan yang seluas luasnya, terlebih sebagai tanda kebangkitan kriya pada masa pandemi,” tandas Arumi.
Baca juga: Kades Tertangkap Selingkuh dengan Perangkat Desa, Suami Ibu Kades Lapor Kasus Perzinahan ke Polisi
Sementara itu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan kegiatan ini selaras dengan program nasional sejak Agustus lalu yakni bangga buatan Indonesia. Jadi produk-produk yang ditampilkan ini adalah produk kreatif yang membuka kebangkitan ekonomi UMKM di Jatim.
“Backbone ekonomi di Jatim 56,94% adalah UMKM. Oleh karena itu pameran ini akan membuka ruang bagi pelaku ekonomi,” katanya.
Pameran ini dihelat dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) berbasis Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability (CHSE). Pameran yang diselenggarakan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jatim itu diikuti oleh 85 booth peserta.
Pameran ini menampilkan berbagai produk, desain dan motif terkini baik tradisional , etnik, maupun modern dari kalangan pengusaha industri dan pengrajin batik, bordir, tenun, songket, sulaman, busana tradisional, serta beragam produk fashion.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan berusaha agar perajin bisa bertahan selama pandemi COVID-19,” kata Ketua Dekranasda Jatim, Arumi Bachsin.
Baca juga: Chikungunya Mewabah di Kota Mojokerto, Belasan Warga Mendadak Lumpuh Sesaat
Istri Wakil Gubernur Jatim ini optimistis dengan digelarnya kegiatan ini selain memulihkan ekonomi, juga bisa semakin menumbuhkan kecintaan produk buatan dalam negeri. Dengan menerapkan konsep pameran offline to online, pameran ini memberi kemudahan pengunjung pameran untuk dapat berbelanja secara virtual.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberi apresiasi dan kesempatan yang seluas luasnya, terlebih sebagai tanda kebangkitan kriya pada masa pandemi,” tandas Arumi.
Baca juga: Kades Tertangkap Selingkuh dengan Perangkat Desa, Suami Ibu Kades Lapor Kasus Perzinahan ke Polisi
Sementara itu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan kegiatan ini selaras dengan program nasional sejak Agustus lalu yakni bangga buatan Indonesia. Jadi produk-produk yang ditampilkan ini adalah produk kreatif yang membuka kebangkitan ekonomi UMKM di Jatim.
“Backbone ekonomi di Jatim 56,94% adalah UMKM. Oleh karena itu pameran ini akan membuka ruang bagi pelaku ekonomi,” katanya.
(msd)