Ridwan Kamil Gandeng Swasta Akselerasi Vaksinasi COVID-19 di Jabar
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan, Pemerintah Provinsi Jabar terus melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 untuk mencapai target kekebalan kelompok (herd impunity).
“Akselerasi vaksinasi COVID-19 tersebut bertujuan untuk mengantisipasi mutasi virus bermunculan lebih banyak lagi, serta masa kedaluwarsa vaksin jatuh tempo,” kata gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini.
Demi mewujudkannya, Pemerintah Provinsi Jabar berkolaborasi dengan kalangan swasta, salah satunya dengan operator telekomunikasi PT XL Axiata.Sejak Senin (22/3/2021), XL menggelar vaksinasi massal dengan metode drive thru di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Kota Depok.
Dalam kampanye bertema "Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit" itu, penyuntikan ditargetkan mencapai 500 orang per hari dan akan berlangsung hingga April.
“Kita ini berpacu dengan waktu. Apabila kita telat (vaksinasi), teori herd immunity tidak akan tercapai," ujar Kamil saat menerima perwakilan PT XL Axiata di Rumah Dinas Gubernur Jabar, Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Selasa (23/2/2021).
Menurut Kang Emil. Jabar memiliki tantangan terbesar dalam meyukseskan vaksinasi mengingat jumlah penduduknya paling banyak di Indonesia dengan medan alam sampai ke wilayah pedalaman yang beragam. "Urusan statistik Jawa Barat itu paling repot karena penduduknya 50 juta. Provinsi yang paling menantang untuk penyuntikan vaksin," sebut dia.
Kang Emil berprinsip, jika sentra vaksinasi diperbanyak dengan kerja sama pemda dan swasta, maka hasilnya akan signifikan pada tujuan semula. “Kesimpulannya, herd immuntiy bakal tercapai dengan sentra vaksinasi massal dan yang menyelenggarakan tidak hanya pemerintah, tapi semua pihak harus turun atas nama bela negara. Terima kasih XL Axiata yang sudah berjuang," ungkapnya.
Percepatan melalui sentra vaksinasi ini baru dimulai pada tahap kedua dengan target pelayan publik dan warga lanjut usia (lansia). Dia berharap, pada Agustus 2021, akan ada hasil menggembirakan, begitupun saat memasuki vaksinasi tahap ketiga untuk masyarakat umum Juni 2021 nanti.“Durasinya (vaksinasi massal) kalau bisa terus sampai proklamasi kemerdekaan terhadap COVID-19," katanya.
“Akselerasi vaksinasi COVID-19 tersebut bertujuan untuk mengantisipasi mutasi virus bermunculan lebih banyak lagi, serta masa kedaluwarsa vaksin jatuh tempo,” kata gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini.
Demi mewujudkannya, Pemerintah Provinsi Jabar berkolaborasi dengan kalangan swasta, salah satunya dengan operator telekomunikasi PT XL Axiata.Sejak Senin (22/3/2021), XL menggelar vaksinasi massal dengan metode drive thru di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Kota Depok.
Dalam kampanye bertema "Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit" itu, penyuntikan ditargetkan mencapai 500 orang per hari dan akan berlangsung hingga April.
“Kita ini berpacu dengan waktu. Apabila kita telat (vaksinasi), teori herd immunity tidak akan tercapai," ujar Kamil saat menerima perwakilan PT XL Axiata di Rumah Dinas Gubernur Jabar, Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Selasa (23/2/2021).
Menurut Kang Emil. Jabar memiliki tantangan terbesar dalam meyukseskan vaksinasi mengingat jumlah penduduknya paling banyak di Indonesia dengan medan alam sampai ke wilayah pedalaman yang beragam. "Urusan statistik Jawa Barat itu paling repot karena penduduknya 50 juta. Provinsi yang paling menantang untuk penyuntikan vaksin," sebut dia.
Kang Emil berprinsip, jika sentra vaksinasi diperbanyak dengan kerja sama pemda dan swasta, maka hasilnya akan signifikan pada tujuan semula. “Kesimpulannya, herd immuntiy bakal tercapai dengan sentra vaksinasi massal dan yang menyelenggarakan tidak hanya pemerintah, tapi semua pihak harus turun atas nama bela negara. Terima kasih XL Axiata yang sudah berjuang," ungkapnya.
Percepatan melalui sentra vaksinasi ini baru dimulai pada tahap kedua dengan target pelayan publik dan warga lanjut usia (lansia). Dia berharap, pada Agustus 2021, akan ada hasil menggembirakan, begitupun saat memasuki vaksinasi tahap ketiga untuk masyarakat umum Juni 2021 nanti.“Durasinya (vaksinasi massal) kalau bisa terus sampai proklamasi kemerdekaan terhadap COVID-19," katanya.