World Water Day, BBWSS Tanam Ratusan Pohon untuk Atasi Masalah Ketersedian Air
loading...
A
A
A
OKI - Peringatan Hari Air Sedunia (World Water Day) di Sumsel ditandai dengan penanaman ratusan pohon dari berbagai jenis yang dipusatkan di Embung Konservasi Kayuagung, Ogan Komering Ilir (OKI), Senin (22/3/2021).
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) VIII, Birendrajana mengatakan, untuk tahap awal sebanyak 80 pohon ditanam di sekitar kawasan embung yang menjadi simbol kepedulian terhadap keberlangsungan lingkungan.
"Penanaman pohon merupakan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan ketersediaan air," ujar Birendrajana saat diwawancarai usai kegiatan penanaman pohon di Embung Konservasi Kayuagung, OKI.
Sumsel, kata Birendrajana, volume air secara kuantitas berlebih hanya saja belum sepenuhnya dapat dikelola dengan optimal.
"Pada saat musim hujan volume air terlalu banyak dan disaat kemarau terjadi kekeringan. Untuk mengatasi masalah ini, menanam pohon adalah salah satu cara untuk memelihara resapan air didalam tanah," katanya.
Selain di OKI, penanaman pohon juga dilakukan disejumlah daerah lainnya di Sumsel seperti di Ogan Ilir, Palembang dan Muara Enim dengan belasan jenis pohon yang ditanam disekitar lokasi infrastruktur seperti pohon durian, jambu, sawo, petai dan jengkol.
"Meski fungsi utamanya untuk konservasi tapi jenis tanaman produktif ini kami harapkan juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Hanya saja kami menghimbau masyarakat agar turut memelihara sehingga tidak diambil oknum yang tidak bertanggungjawab," jelasnya.
Sementara itu, Pemprov Sumsel melalui Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) siap mendukung komitmen Pemerintah untuk menjaga keberlangsungan lingkungan melalui pengelolaan air.
Kepala Dinas PSDA Sumsel, Herwan, mengatakan, pihaknya siap bersinergi untuk pemanfaatan air bagi kebutuhan masyarakat.
"Tahun ini kami akan membuat dua embung baru, masing-masing di Empat Lawang dan Lubuk Linggau. Tidak hanya untuk konservasi tapi juga dapat dimanfaatkan untuk destinasi wisata," ucapnya.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) VIII, Birendrajana mengatakan, untuk tahap awal sebanyak 80 pohon ditanam di sekitar kawasan embung yang menjadi simbol kepedulian terhadap keberlangsungan lingkungan.
"Penanaman pohon merupakan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan ketersediaan air," ujar Birendrajana saat diwawancarai usai kegiatan penanaman pohon di Embung Konservasi Kayuagung, OKI.
Sumsel, kata Birendrajana, volume air secara kuantitas berlebih hanya saja belum sepenuhnya dapat dikelola dengan optimal.
"Pada saat musim hujan volume air terlalu banyak dan disaat kemarau terjadi kekeringan. Untuk mengatasi masalah ini, menanam pohon adalah salah satu cara untuk memelihara resapan air didalam tanah," katanya.
Selain di OKI, penanaman pohon juga dilakukan disejumlah daerah lainnya di Sumsel seperti di Ogan Ilir, Palembang dan Muara Enim dengan belasan jenis pohon yang ditanam disekitar lokasi infrastruktur seperti pohon durian, jambu, sawo, petai dan jengkol.
"Meski fungsi utamanya untuk konservasi tapi jenis tanaman produktif ini kami harapkan juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Hanya saja kami menghimbau masyarakat agar turut memelihara sehingga tidak diambil oknum yang tidak bertanggungjawab," jelasnya.
Sementara itu, Pemprov Sumsel melalui Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) siap mendukung komitmen Pemerintah untuk menjaga keberlangsungan lingkungan melalui pengelolaan air.
Kepala Dinas PSDA Sumsel, Herwan, mengatakan, pihaknya siap bersinergi untuk pemanfaatan air bagi kebutuhan masyarakat.
"Tahun ini kami akan membuat dua embung baru, masing-masing di Empat Lawang dan Lubuk Linggau. Tidak hanya untuk konservasi tapi juga dapat dimanfaatkan untuk destinasi wisata," ucapnya.