Keseruan Graduation Fashion Show Virtual ala FIK Ubaya

Minggu, 21 Maret 2021 - 01:01 WIB
loading...
A A A
“Sebenarnya tren yang cepat berubah tersebut dapat merusak lingkungan karena banyaknya limbah industri tekstil yang terbuang. Industri tekstil menjadi peringkat kedua penyumbang polusi atau pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, karya desain saya menggunakan pakaian bekas guna mengurangi limbah tekstil,” terangnya.

Dalam fashion show tersebut, lima karya milik mahasiswi berusia 22 tahun ini terlihat didominasi dengan bahan pakaian bekas dari jeans.

Berbeda dengan Jessica, Michelle Theodora menunjukkan koleksi miliknya bernama Dichblency. Dichblency diambil dari tiga kata yaitu dichromatic yang berarti dwi warna, bland bermakna lemah lembut, dan delinquency yang artinya jahat atau kejam.

Mahasiswi yang gemar travelling ini terinspirasi dari pencampuran antara tren fashion Spring Summer 2021 bertema Homespun dan sifat karakter pemain utama dalam film Black Swan.

Hasil desain karyanya ingin menggambarkan sifat seseorang yang diwarnai dengan dua karakteristik bertolak belakang yaitu lemah lembut dan kejam. Oleh karena itu, dirinya memilih bahan pakaian, warna dan teknik cutting yang bisa menonjolkan kedua sifat tersebut.

Mahasiswi yang kerab disapa Michelle ini memilih bahan pakaian yang lembut dan warna putih untuk menggambarkan White Swan yang mewakili sisi lemah lembut serta rapuh.

Sedangkan bahan pakaian kasar serta tebal dan warna hitam mencerminkan Black Swan yang memiliki sifat kejam tetapi berani.

Michelle menuturkan bahwa tantangan dan kesulitan dirasakan ketika harus merealisasikan konsep desain serta pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat lewat karya desainnya.

“Setiap look ingin menonjolkan sifat manusia yang memiliki kepribadian ganda. Sebenarnya dari koleksi ini saya ingin menyampaikan pesan, sekarang kita hidup bersama dengan orang yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Jika ada masalah tentu tidak bisa diselesaikan dengan cara yang sama, kita perlu mengenal sifat dan karakter masing-masing. Jadi penting bagi kita untuk belajar menerima sifat dan karakter orang yang berbeda-beda itu,” jelas Michelle.

Baca juga: BI Jawa Timur Target 1.450.000 Merchant Gunakan QRIS di 2021
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4559 seconds (0.1#10.140)