Ditodong Pistol, Pria di Bima Trauma Terus Mengunci Diri di Kamar

Kamis, 18 Maret 2021 - 04:10 WIB
loading...
Ditodong Pistol, Pria di Bima Trauma Terus Mengunci Diri di Kamar
Salah seorang warga Bima, Muhamad Alwi Safei masih mengunci diri dalam rumah akibat trauma dan gangguan psikologis empat hari setelah ditodong dengan pistol. Foto: iNews/Edy Irawan
A A A
BIMA - Empat hari setelah mengalami kejadian penodongan , salah seorang warga Kelurahan Tanjung, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima , Nusa Tenggara Barat ( NTB ), Muhamad Alwi Safei alias Ais, korban penodongan oleh pria yang diduga Bos Cafe Brazil IF , kini hanya terbaring lemas akibat trauma mendalam.

Nampak jelas di wajahnya beban psikologis akibat kejadian penodongan tersebut. Hingga kini, Ais hanya terdiam sembari tidur dipangkuan ibunya.



Dikisahkan, Ais (19) saat itu hendak menarik adiknya untuk keluar dari keributan yang terjadi di Cafe Brazil, pada Minggu (14/03/2021) dini hari sekitar pukul 02.30 Wita. Saat menarik leher baju adiknya, tiba-tiba remaja tersebut ditodong menggunakan pistol warna silver oleh salah seorang yang ciri-cirinya telah diketahui.

“Saya sebagai orang tua baru mengetahui anak saya ditodong dengan pistol, setelah ada pihak kepolisian yang datang, Selasa (16/3/2021) untuk memberikan santunan pada sejumlah korban lainnya yang dipukul dan dianiaya saat keributan di cafe. Dan itu pun saya mendapat informasi awal dari orang lain karena anak saya hanya terdiam akibat trauma yang mendalam,” kata Nuris, ibu kandung Ais saat diwawancarai di kediamannya, Rabu (17/3/2021) sore.

Diceritakan, sejak mendapat perlakuan aksi koboy (penodongan pistol), Ais selalu mengurung diri dalam kamar. Sesekali jika keluar rumah, tak lama langsung kembali dalam kamar. Tingkahnya yang tak lazim, sempat membuat keluarga tanda tanya hingga menaruh rasa curiga lain.



“Sebagai anak, dia selalu manja dan tidur di pangkuan saya meski usianya telah dewasa. Dia tak pernah banyak bicara sehingga apa yang menjadi problemnya sangat tertutup sekali. Tapi kini setelah semua diketahui, secara pribadi akan melaporkan kasus ini ke Polres Bima Kota,” tegas Nuris.

Meski sangat dekat dengan anaknya, Nuris benar-benar tak tahu akan keberadaan anaknya sejak Sabtu malam. Setelah semuanya heboh hingga kasus ini viral di sosial media, dia pun kaget mendengar anaknya masuk dalam korban penodongan senjata oleh IF yang diketahui adalah Bos Cafe Brazil.

Sementara itu, Muhamad Alwi Safei atau Ais, yang juga diwawancarai bersama ibunya membenarkan jika dia adalah salah satu korban penodongan dengan pistol (senjata api organik) saat keributan pada Minggu dini hari lalu.



Di jelaskannya, dia bersama teman-temannya hendak melintas di jalur pantai utara jalan lintas Melayu-Kolo. Melihat ada panggung Disk Jockey (DJ) di kafe Brazil, dia pun menikmatinya. Namun tak lama, keributan terjadi hingga mengakibatkan sejumlah orang terluka.

“Melihat keributan itu, saya langsung tarik baju adik saya untuk menghindar dari tempat itu. Namun saat bertepatan, tiba-tiba di perut kanan saya langsung ditodong dengan pistol sembari berkata, jangan bergerak bukan urusan kamu di sini,” ungkap Ais sembari meniru kejadian yang dialaminya.

Karena gelap lanjutnya, dia pun tidak menandai jelas wajah pelaku penodongn, terlebih pelaku memakai masker. Meski demikian, ciri-ciri orang tersebut tak jauh berbeda dengan pelaku penodongan Faturrahman yakni IF pemilik kafe Brazil.

“Dalam keadaan gelap, saya melihat ciri-cirinya memakai jaket kulit warna coklat, gemuk, masker hitam, topi hitam dan pistol warna silver,"bebernya.



Tanpa berpikir panjang, Ais pun langsung mengambil langkah seribu namun terjepit di tengah kerumunan pengunjung lain yang terlibat keributan. Dia baru berhasil keluar setelah suasana sudah landai dan langsung pulang dan mengunci diri dalam rumah akibat trauma.

“Saya sempat ke Mapolres Bima Kota untuk sama-sama melaporkan dengan korban penganiayaan. Namun saya pun hanya diarahkan oleh polisi untuk jadi saksi terhadap korban penganiayaan. Jadi kasus penodongannya, tidak disuruh lapor,"terangnya.

Sejak saat itu hingga kini, Muhamad Alwi Safei masih terlihat mengunci diri dalam rumah. Trauma yang begitu mendalam lantaran baru mengalami kejadian seperti itu semasa hidupnya, menjadi pikiran serta beban psikologis dalam hidupnya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2780 seconds (0.1#10.140)