Jengkel Ditegur, Bos Cafe Ancam Bunuh Warga dan Todongkan Pistol

Selasa, 16 Maret 2021 - 20:03 WIB
loading...
Jengkel Ditegur, Bos Cafe Ancam Bunuh Warga dan Todongkan Pistol
Warga mendatangi Cafe Brazil yang terlihat sepi dari Disk Jockey (DJ) yang biasa digelar pasca ada keributan. Foto/iNews TV/Edy Irawan
A A A
BIMA - Trauma mendalam dialami oleh Faturrahman seorang warga Kelurahan Sarae, Kecamatan Rasanae Barat, Bima, Nusa Tenggara Barat setelah ditodong pistol oleh IF. Aksi penodongan terjadi di Cafe Brazil, Pantai Ule, Asakota, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (14/3/2021) dini hari.

Baca juga: Warga Geruduk dan Segel Cafe Brazil, Polisi Diminta Tuntaskan Kasus Keributan

Penodongan tersebut bermula saat Tatang, panggilan akrab Faturrahman baru saja pulang mengantar keluarganya di Kelurahan Kolo. Tepat dilokasi, dia bersama adiknya berhenti melihat ada keributan di Cafe Brazil. Keributan tersebut juga mengundang perhatian seluruh pengunjung cafe di pantai utara Kota Bima.

Baca juga: Ditodong Pistol, Reporter dan Kameraman TV Dirampok Saat Siaran

Karena merasa penasaran, Tatang langsung mendekati keributan itu. Tak lama, dia pun ditodong oleh IF dengan menggunakan pistol yang diduga senjata api organik, lantaran menegur kenapa cafe tersebut buka dan ada Disk Jockey (DJ). Padahal sudah dilarang dan Kota Bima sedang meningkatnya angka COVID-19.

"Saya ditodong dengan pistol oleh IF lantaran ada teguran yang dianggap menyinggung. Padahal, niat saya itu baik karena Kota Bima sedang dilanda COVID-19," ucap Tatang, Selasa (16/03/2021) sore.

Diketahui, IF merupakan pemilik Cafe Brazil yang diduga memiliki kuat bekingan dalam menjalankan usahanya. Sebab, saat itu Tatang tak hanya mendapat perlakuan penodongan namun lebih sadis diancam akan dibunuh oleh IF.

"Tak hanya ditodong dengan senpi, saya pun diancam akan dibunuh karena mengeluarkan kata teguran itu," terangnya.

Melihat kakaknya terancam, adiknya Tatang pun berusaha menarik agar segera menghindar dari tempat keributan itu. Keduanya pun berlalu pulang demi menyelamatkan diri dari ancaman senjata api.

Namun pada Minggu siang, kasus pengancaman tersebut langsung dilaporkan ke Polres Bima Kota. Hingga saat ini proses penyelidikan pun masih berjalan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1720 seconds (0.1#10.140)