Pendangkalan Sungai di Tanasitolo Wajo Membuat Nelayan Kesulitan
loading...
A
A
A
WAJO - Sejumlah masyarakat di Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo meminta pemerintah agar segera mengatasi pendangkalan Sungai Radi A Gani di Desa Pajalele, Kecamatan Tanasitolo.
Permintaan itu mereka sampaikan saat menghadiri reses anggota DPRD Kabupaten Wajo dari Fraksi Gerindra, Mustafa. Warga berharap, anggota dewan dapat menyampaikan aspirasi itu ke pemerintah secara langsung.
Menurut Mustafa, permintaan warga itu lantaran pendangkalan membuat nelayan kesulitan, karena harus menaruh perahunya sejauh puluhan kilometer. Kondisi ini dialami nelayan Desa Pajalele, Assorajang, Pakkanna, Nepo, Ujunge dan Kelurahan Tancung.
"Selain dangkal, Sungai Radi A Gani juga dipenuhi tumbuhan eceng gondok. Nelayan di enam desa di Kecamatan Tanasitolo harus menyimpan perahunya puluhan kilometer dari tempat tinggal, akibat sungai Radi A Gani sebagai jalur nelayan ke Danau Tempe mengalami pendangkalan. Aspirasi ini kami akan tampung, kami sesegera mungkin mencari solusi terbaik bersama pemerintah," ujarnya kepada SINDOnews, Selasa (16/3/2021).
Menurut anggota Komisi III DPRD Wajo itu, pendangkalan sungai sudah sangat sering dikeluhkan nelayan .
"Warga terkadang kerja bakti, kumpul uang, gotong royong melakukan pengerukan sungai. Sekali lagi kami akan sesegera mungkin mecari solusi atas keluhan yang menjadi aspirasi masyarakat," tuturnya
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruangan, dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Wajo , Andi Pameneri menjelaskan, normalisasi sungai Radi A Gani merupakan kewenangan Balai Sungai, sebab letak dari sungai tersebut berdampingan dengan Danau Tempe .
Pemkab Wajo sejauh ini telah berupaya melakukan koordinasi dengan pihak balai agar sejumlah sungai yang menjadi kewenangan balai di Kabupaten Wajo, segera dinormalisasi.
"Memang kendalanya dalam hal kewenangan, normalisasi sungai Radi A Gani merupakan domain Balai Sungai, upaya Pemkab Wajo hanya sebatas koordinasi, intinya kerja sama dan dukungan semua pihak dibutuhkan agar normalisasi sungai di Wajo yang menjadi kewenangan balai segera terealisasi," tandasnya.
Permintaan itu mereka sampaikan saat menghadiri reses anggota DPRD Kabupaten Wajo dari Fraksi Gerindra, Mustafa. Warga berharap, anggota dewan dapat menyampaikan aspirasi itu ke pemerintah secara langsung.
Menurut Mustafa, permintaan warga itu lantaran pendangkalan membuat nelayan kesulitan, karena harus menaruh perahunya sejauh puluhan kilometer. Kondisi ini dialami nelayan Desa Pajalele, Assorajang, Pakkanna, Nepo, Ujunge dan Kelurahan Tancung.
"Selain dangkal, Sungai Radi A Gani juga dipenuhi tumbuhan eceng gondok. Nelayan di enam desa di Kecamatan Tanasitolo harus menyimpan perahunya puluhan kilometer dari tempat tinggal, akibat sungai Radi A Gani sebagai jalur nelayan ke Danau Tempe mengalami pendangkalan. Aspirasi ini kami akan tampung, kami sesegera mungkin mencari solusi terbaik bersama pemerintah," ujarnya kepada SINDOnews, Selasa (16/3/2021).
Menurut anggota Komisi III DPRD Wajo itu, pendangkalan sungai sudah sangat sering dikeluhkan nelayan .
"Warga terkadang kerja bakti, kumpul uang, gotong royong melakukan pengerukan sungai. Sekali lagi kami akan sesegera mungkin mecari solusi atas keluhan yang menjadi aspirasi masyarakat," tuturnya
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruangan, dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Wajo , Andi Pameneri menjelaskan, normalisasi sungai Radi A Gani merupakan kewenangan Balai Sungai, sebab letak dari sungai tersebut berdampingan dengan Danau Tempe .
Pemkab Wajo sejauh ini telah berupaya melakukan koordinasi dengan pihak balai agar sejumlah sungai yang menjadi kewenangan balai di Kabupaten Wajo, segera dinormalisasi.
"Memang kendalanya dalam hal kewenangan, normalisasi sungai Radi A Gani merupakan domain Balai Sungai, upaya Pemkab Wajo hanya sebatas koordinasi, intinya kerja sama dan dukungan semua pihak dibutuhkan agar normalisasi sungai di Wajo yang menjadi kewenangan balai segera terealisasi," tandasnya.
(luq)