Diksar Maut, Satu Siswa Tewas Diduga Dianiaya di Luwu Timur, Korban Lain Memprihatinkan
loading...
A
A
A
LUWU TIMUR - Muhammad Rifaldi (18) siswa SMKN 2 Luwu Timur , Sulawesi Selatan ( Sulsel ), tewas diduga menjadi korban kekerasan saat mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) Komunitas Pecinta Alam Sanggar Kreatif Anak Rimba (Sangkar) Luwu Timur.
Diklat angkatan baru yang dilakukan oleh komunitas pecinta alam tersebut diduga dibumbui kekerasan fisik, terdapat 14 peserta yang diduga kuat menjadi korban penganiayaan.
Sebelumnya, jenazah Rifaldi diantar oleh dua orang yang diduga Panitia Diklat ke Puskesmas Tanah Lili, lalu meninggalkan korban sabtu (13/3/2021)
Kondisi korban yang tak bernyawa membuat petugas mencari tahu keluarga korban melalui media sosial dengan memposting foto korban.
Setelah postingan itu viral, pihak keluarga akhirnya mengetahui dan langsung menjemput jenazah untuk dibawa ke rumah duka yang ada di Desa Kanawatu, Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur.
Rencananya jenazah korban akan dikebumikan minggu (14/3/2021) di Wajo. Proses pelepasan jenazah juga diwarnai isak tangis keluarga, pasalnya selama ini almarhum dikenal baik dan penurut.
Menurut salah satu korban Aditia, diklat tersebut diwarnai kekerasan fisik, mereka dianiaya tanpa henti mulai dari ditendang, dipukul hingga dibakar. “Saya juga ikut disiksa dan dipukul, ditendang, tidak bisa melawan karena kalau melawan ya disiksa juga,” tuturnya.
Selain Muhammad Rifaldi, korban lainnya yang juga saat ini kritis dengan luka di sekujur tubuhnya yakni Ricky. Korban saat ini sudah diambil oleh pihak keluarga meski kondisinya memprihatinkan.
Saat ini polisi belum memberikan keterangan pasti penyebab kematian korban.
Diklat angkatan baru yang dilakukan oleh komunitas pecinta alam tersebut diduga dibumbui kekerasan fisik, terdapat 14 peserta yang diduga kuat menjadi korban penganiayaan.
Sebelumnya, jenazah Rifaldi diantar oleh dua orang yang diduga Panitia Diklat ke Puskesmas Tanah Lili, lalu meninggalkan korban sabtu (13/3/2021)
Kondisi korban yang tak bernyawa membuat petugas mencari tahu keluarga korban melalui media sosial dengan memposting foto korban.
Setelah postingan itu viral, pihak keluarga akhirnya mengetahui dan langsung menjemput jenazah untuk dibawa ke rumah duka yang ada di Desa Kanawatu, Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur.
Rencananya jenazah korban akan dikebumikan minggu (14/3/2021) di Wajo. Proses pelepasan jenazah juga diwarnai isak tangis keluarga, pasalnya selama ini almarhum dikenal baik dan penurut.
Menurut salah satu korban Aditia, diklat tersebut diwarnai kekerasan fisik, mereka dianiaya tanpa henti mulai dari ditendang, dipukul hingga dibakar. “Saya juga ikut disiksa dan dipukul, ditendang, tidak bisa melawan karena kalau melawan ya disiksa juga,” tuturnya.
Selain Muhammad Rifaldi, korban lainnya yang juga saat ini kritis dengan luka di sekujur tubuhnya yakni Ricky. Korban saat ini sudah diambil oleh pihak keluarga meski kondisinya memprihatinkan.
Saat ini polisi belum memberikan keterangan pasti penyebab kematian korban.
(nic)