Sakralnya Labuhan Alit Keraton Yogyakarta Memperingati Bertahtanya Sri Sultan HB X

Minggu, 14 Maret 2021 - 17:25 WIB
loading...
Sakralnya Labuhan Alit...
Keraton Yogyakarta menggelar tradisi Labuhan Alit di Pantai Parangkusumo, Bantul, DIY, Minggu (14/3/2021). Foto/iNews TV/Trisna Purwoko
A A A
BANTUL - Keraton Yogyakarta menggelar tradisi Labuhan Alit di Pantai Parangkusumo, Bantul, DIY, Minggu (14/3/2021). Sejumlah benda berupa pakaian milik Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, potongan rambut dan beberapa sesaji lainnya di larung ke laut selatan Yogyakarta, dan sempat menjadi rebutan warga yang berenang ke laut.

Baca juga: Pesan Mendalam Sri Sultan HB X, Ubah Cara Berpikir dan Bertindak

Sakralnya Labuhan Alit Keraton Yogyakarta Memperingati Bertahtanya Sri Sultan HB X


Labuhan Alit ini dilaksanakan untuk memperingati bertahtanya Sri Sultan HB X sebagai Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Keraton Yogyakarta).

Baca juga: Larung Sesaji Berharap Hasil Melimpah, Nelayan Gelar Sadran

Dalam Labuhan Alit ini, Keraton Yogyakarta selain melarung seperangkat pakaian dan potongan rambut dari Sri Sultan HB X, juga melarung sejumlah benda lainnya, di antaranya berupa seperangkat pakaian wanita bersama beberapa sesaji lainnya ke laut selatan Yogyakarta.

Juru kunci Cepuri Parangkusumo, Mas Bekel Sepuh Surakso Dinomo menjelaskan, prosesi diawali dengan membawa sejumlah benda yang akan dilarung dari Keraton Yogyakarta menuju Pendopo Pantai Parangtritis untuk diserah terimakan dari pengageng Keraton Yogyakarta kepada juru kunci Cepuri Parangkusumo.

“Selanjutnya sejumlah benda yang akan dilabuh tersebut dikirab dari Pantai Parangtritis menuju Cepuri Parangkusumo sejauh kurang lebih 5 kilometer,” katanya. Setelah sampai di Cepuri Parangkusumo, benda yang akan dilarung dipindah ke beberapa ancak terbuat dari bambu. Selanjutnya dibawa ke Pantai Parangkusumo untuk dilarung.

Setibanya di pantai, sejumlah petugas dari tim SAR Pantai Parangtritis sudah bersiap untuk membawa benda-benda yang akan dilarung menuju ke laut dengan berenang. Di saat yang sama, sejumlah warga yang menonton prosesi labuhan ini berusaha ngalap berkah.
Mereka berusaha mendapatkan beberapa bunga tabur yang dilempar oleh petugas dari keraton saat barang barang mulai dibawa menuju ke laut.

Surakso Dinomo menjelaskan, meskipun pengunjung dan peserta prosesi labuhan kali ini tidak seramai pada saat sebelum adanya pandemi COVID-19, namun ratusan warga Yogyakarta tetap antusias untuk ikut serta dalam prosesi labuhan ini. Mereka mengikuti prosesi Labuhan Alit dan mendapat beberapa bunga tabur sisa labuhan. Warga percaya akan mendapatkan berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3184 seconds (0.1#10.140)