Makam Keramat Punden Nyai Ronggeng Beraroma Mistis, Jarang Sepi dari Sesaji
loading...
A
A
A
sesekali sayup- sayup masih terdengar suara alunan gemelan yang biasanya mengiringi sinden. Asal suara itu pun tidak akan pernah ditemukan.
Sementara itu, Joko seorang pemancing ikan didaerah itu mengaku pernah mendatangi makam Punden Nyai Ronggeng bersama seorang rekannya sesama pencari ikan pada pukul 12.00 WIB.
Niat mereka ingin melihat-lihat serta ingin beristrahat di makam keramat itu. Begitu mereka sampai di lokasi langsung mengucapkan salam.
Alangkah mereka terkejutnya, tiba-tiba ada suara yang menyambut kedatangan mereka dengan mengatakan, "mau ngapain kalian disini," spontan kedua pemancing itu bingung dan takut.
Mata mereka melotot karena tidak ada wujud orang yang berbicara menyambut mereka. Bulu kuduknya langsung merinding, karena tidak seorang pun ada manusia di lokasi itu.
Mereka tidak mampu berbalik arah karena dibawah ketakutan. Dengan gemetar keduanya perlahan mundur seraya meninggalkan lokasi.
Baca juga: Sunan Giri, Ahli Jurnalistik yang Tulisannya Mengguncang Kerajaan Majapahit
"Sejak itu kami tidak mau mendekat ke makam. Biarpun kami selalu memancing disekitar sini, kami kapok kesana," kata Anto yang diamini rekannya.
Sejak peristiwa itu, Anto memilih hanya berani memancing sekitar 800 meter jaraknya paling dekat dari makam.
Sementara itu, Joko seorang pemancing ikan didaerah itu mengaku pernah mendatangi makam Punden Nyai Ronggeng bersama seorang rekannya sesama pencari ikan pada pukul 12.00 WIB.
Niat mereka ingin melihat-lihat serta ingin beristrahat di makam keramat itu. Begitu mereka sampai di lokasi langsung mengucapkan salam.
Alangkah mereka terkejutnya, tiba-tiba ada suara yang menyambut kedatangan mereka dengan mengatakan, "mau ngapain kalian disini," spontan kedua pemancing itu bingung dan takut.
Mata mereka melotot karena tidak ada wujud orang yang berbicara menyambut mereka. Bulu kuduknya langsung merinding, karena tidak seorang pun ada manusia di lokasi itu.
Mereka tidak mampu berbalik arah karena dibawah ketakutan. Dengan gemetar keduanya perlahan mundur seraya meninggalkan lokasi.
Baca juga: Sunan Giri, Ahli Jurnalistik yang Tulisannya Mengguncang Kerajaan Majapahit
"Sejak itu kami tidak mau mendekat ke makam. Biarpun kami selalu memancing disekitar sini, kami kapok kesana," kata Anto yang diamini rekannya.
Sejak peristiwa itu, Anto memilih hanya berani memancing sekitar 800 meter jaraknya paling dekat dari makam.