Pandemi, Ini Cerita Kadinkes Kota Bandung Soal Kesetaraan Gender

Selasa, 09 Maret 2021 - 10:46 WIB
loading...
A A A
Selama pandemi, Ahyani dan juga Nakes lainnya yang bersentuhan langsung dengan pasien terinfeksi COVID-19 bahkan memiliki tantangan lainnya.

Yakni berupa ketakutan dan kekhawatiran akan menularkan virus yang saat ini mewabah di seluruh penjuru dunia kepada anggota keluarganya.

"Di satu sisi mereka harus tiap hari melayani bahkan mencari yang positif. Di sisi lain dia punya anak, suami, dan keluarga, dia ada rasa gimana kalau nanti menularkan keluarga. Itu yang harus kita kuatkan bahwa ikhtiar harus maksimal, APD digunakan, protokol kesehatan dipakai," tuturnya.

Dia melihat bagaimana tenaga kesehatan khawatir setiap hari. Dia harus menyusui anak sementara dia juga harus melayani karena itu sudah sumpah dokter.

Terlebih selama pandemi COVID-19, Ahyani sebagai pimpinan tertinggi Nakes di Kota Bandung tidak pernah bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH).

Dia setiap harinya harus berkeliling ke setiap Fasilitas Kesehatan (Faskes) seperti Puskemas dan bertemu dengan banyak orang.

"Yang saya lakukan berusaha melindungi diri dan keluarga. Sampai ke rumah menerapkan Prokes yang benar. Sampai ke rumah saya tidak bertemu keluarga, mandi dulu, ganti baju dan sebagainya," terang Ahyani.

Pernah beberapa waktu, dia diduga kontak erat dengan warga terpapar COVID-19. Sehingga harus memisahkan diri sendiri isolasi di kamar lain karena khawatir menularkan.

"Memang itu yang harus kita lakukan. Saya juga bilang sama suami kalau kita tidak bisa dulu tidur sekamar. Itu ngalamin beberapa kali," imbuhnya.

Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Jabar Mulai Sasar Pelaku Pariwisata hingga Seniman
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1527 seconds (0.1#10.140)