Dalam Kemiskinan, 17 Tahun Kakek Ini Merawat Cucunya yang Lumpuh

Selasa, 19 Mei 2020 - 05:22 WIB
loading...
Dalam Kemiskinan, 17 Tahun Kakek Ini Merawat Cucunya yang Lumpuh
Nanang Soedarto (53) bersama cucunya, Diva Nabila. Foto/Ist.
A A A
Di usia senjanya, Nanang Soedarto (53) harus merawat cucunya yang selama 17 tahun ini hanya bisa terbaring di tempat tidur. Sang kakek tinggal bersama kakaknya, Supriyati, di sebuah rumah petak yang sempit dan pengap, di kawasan Ikan Gurami, Kelurahan Perak Barat, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya.

(Baca juga: Ini Cara Menjaga Kesehatan Mata Buah Hati Saat Belajar Dari Rumah )

Cucunya, Diva Nabila, hanya bisa terbaring di kasur lusuh selama 17 tahun lamanya. Saat ditemui oleh Daniel Lukas Rorong selaku Ketua "Komunitas Tolong Menolong", Senin (18/5/2020), Diva Nabila baru saja terbangun dari tidurnya.

Menurut Nanang, cucunya tersebut sakit syaraf sejak usia enam bulan. Berawal dari kejang berkelanjutan, disusul demam tinggi. Sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo, beberapa saat lamanya. Lalu diputuskan rawat jalan. Pengobatan alternatif juga sempat dicoba. Namun karena keterbatasan biaya, akhirnya sejak 2005 Nabila tidak lagi mendapatkan penanganan.

"Saya sempat bekerja sebagai security saat itu (2005) di sebuah perusahaan. Terakhir, kerja sebagai kuli bangunan. Tapi sejak 2016 sampai sekarang, saya menganggur. Sudah berusaha cari pekerjaan, tapi tidak ada yang mau menerima," kata Nanang .

Beruntung, Supriyati, kakaknya, dapat pekerjaan meski serabutan di kantin perusahaan di kawasan Surabaya Barat. "Jadi, kalau makanannya tidak habis, bisa dibawa pulang dan kami makan di rumah," ujar Nanang .

Dalam Kemiskinan, 17 Tahun Kakek Ini Merawat Cucunya yang Lumpuh


Nabila sendiri, menurut cerita Nanang, sudah dititipkan ibunya sejak 2005, saat dia berusia dua tahun. Sedangkan ayahnya, sudah lebih dahulu pergi meninggalkan Nabila sejak masih berusia tiga bulan. Dan tidak ada kabarnya sampai sekarang. "Jadi, saya bergantian mengurus Nabila bersama kakak saya yang juga neneknya Nabila," jelas Nanang .

Kondisi Nabila sendiri, kata Nanang, sebenarnya sudah diketahui oleh Dinas Sosial Kota Surabaya. Bahkan, sudah beberapa bulan ini diberi bantuan susu formula. Namun untuk pengobatan masih belum ada yang menangani.

Nanang sebenarnya ingin cucunya tersebut mendapatkan pengobatan. Selain kebingungan soal biaya, Nabila tidak memiliki identitas diri seperti akte lahir dan Kartu Keluarga. "Jadi, saya kebingungan untuk mengurus BPJS dan semacamnya," ungkapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1897 seconds (0.1#10.140)