Balai penyelidikan dan pengembangan teknologi kebencaaan geologi (BPPTKG) melaporkan awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 mm, selama 156 detik.
Baca juga: Kisah Pasukan Khusus Penjaga Terang di Tengah Banjir Semarang
BPPTKG juga mencatat gempa guguran sebanyak 61 kali dengan amplitudo 3-25 mm, durasi 11-129 detik. Gempa hembusan lima kali, amplitudo 2-8 mm, durasi : 11-16 detik dan gempa hybrid atau fase banyak satu kali, amplitudo 7 mm, S-P 0.4 detik, selama 9 detik.
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20 m di atas puncak kawah. Angin bertiup sedang ke arah timur laut. Suhu udara 13-19 °C, kelembaban udara 75-79 %, dan tekanan udara 832-913 mmHg. Volume curah hujan 7 mm per hari.
Baca Juga:
“Cuaca berawan dan mendung,” terang petugas penyusun laporan aktivitas Gunung Merapi BPPTKG Heru Suparwaka, Senin (1/3/2021) pagi.
Sedangkan, dalam pengamatan Minggu (28/2/2021) pukul 18.00 WIB-24.00 WIB juga terjadi 35 kali guguran lava pijar dengan jarak 1,2 km juga ke Barat Daya. Gempa guguran 51 kali dan gempa hembusan empat kali.
Tingkat aktivitas Merapi Level III atau siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Lontaran material vulkanik saat terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.
Lihat Juga: Ayam Bakakak Asli Jogja Tapi Makanan Khas Sunda Juga, Gimana Sih Maksudnya? Kepoin Di OK Chef Sekarang!!!
(msd)