7 Kader Penghianat Dipecat, Partai Demokrat Blitar Rayakan dengan Potong Tumpeng

Minggu, 28 Februari 2021 - 16:56 WIB
loading...
7 Kader Penghianat Dipecat, Partai Demokrat Blitar Rayakan dengan Potong Tumpeng
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Blitar, merayakan pemecatan tujuh kader partai dengan tasyakuran, potong tumpeng. Foto/SINDOnews/Solichan Arif
A A A
BLITAR - Pemecatan tujuh kader Partai Demokrat atas tudingan penghianatan partai dirayakan DPC Partai Demokrat Kabupaten Blitar, dengan tasyakuran. Acara tasyakuran dengan memotong tumpeng tersebut, berlangsung di Kantor DPC Partai Demokrat Kabupaten Blitar.



"Hari ini DPC Partai Demokrat Kabupaten Blitar tasyakuran, tumpengan karena DPP telah tegas memecat tujuh kader yang berkhianat kepada partai," ujar Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Blitar, Edy Masna Nurochman kepada wartawan, Minggu (28/2/2021).



Tujuh orang kader yang diberi tindakan tegas (pemecatan) secara tidak hormat tersebut adalah Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mozaib, Ahmad Yahya, dan Marzukie Alie. Mereka dituding hendak mendongkel kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melalui jalan KLB (Kongres Luar Biasa).



Bagi Edy Masna, ketegasan DPP memecat ketujuh penghianat partai tersebut, patut dirayakan. Dan perayaan yang diikuti seluruh fungsionaris Partai Demokrat Kabupaten Blitar tersebut, kata Edy berlangsung spontan. "Ini bentuk spontanitas. Sebagai rasa kita. Kita yang memiliki partai demokrat. Kita memiliki suara yang sah," tegas Edy Masna.

Edy Masna juga mengatakan, tasyakuran sekaligus potong tumpeng tersebut mengandung pesan politik ke publik. Yakni Partai Demokrat tetap solid. Ia mengklaim tidak hanya Kabupaten Blitar. Seluruh DPC Partai Demokrat di Jawa Timur juga solid di bawah kepemimpinan AHY. "Ini satu bentuk kesolidan dan kita dibawah komando kepemimpinan mas Ketum AHY," terang Edy Masna.



Sementara mengenai tujuan gerakan KLB yang diusung sejumlah kader yang sudah dipecat, Edy Masna mengaku tidak tahu pasti. Kendati demikian, ia melihat gerakan KLB tersebut, sebagai upaya politik menjegal langkah AHY maju sebagai calon presiden 2024 mendatang. Dan bukan hanya dilakukan segelintir kader yang sudah dipecat.

Upaya (KLB) yang kata Edy Masna inskonstitusional secara AD/ART partai tersebut, juga melibatkan kader yang sudah lama diberhentikan. Hanya saja Edy Masna tidak menyebut nama. "Ketika ada orang lain, orang di luar partai yang ingin mengobok-obok partai, tentu kita tentang, kita lawan," pungkas Edy Masna.



Sementara itu pada Pilihan Legislatif tahun 2019, jumlah kursi Partai Demokrat di DPRD Kabupaten Blitar, anjlok. Partai Demokrat yang sebelumnya pernah berdiri sebagai fraksi, di Pileg 2019 hanya mendapat dua kursi. Sedangkan PDIP memiliki 19 kursi, PKB 9 kursi, PAN 7 kursi, Gerindra 6 kursi, Golkar 3 kursi, Nasdem 2 kursi dan PPP serta PKS masing masing satu kursi.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1652 seconds (0.1#10.140)