Tersapu Kilang Minyak, 3 Dusun di Tubang Berubah Jadi Kampung Mati

Jum'at, 26 Februari 2021 - 07:37 WIB
loading...
A A A
Salah satu warga Marni (47) warga Dusun Tadahan, Desa Wadung, mengaku bersama suaminya masih menempati rumah, meski sudah tidak ada tetangga, sembari menunggu rumah relokasi dari pertamina di kawasan perhutani yang dijanjikan pihak pertamina. “Rumahnya belum dikasih uang, ada tiga di hutan belum dibangun sudah dua kali di gusur,” kata Marni.



Diketahui, proyek pembangunan kilang grass root refinery, grr pertamina-rosneft membutuhkan lahan seluas 1.050 hektar, dengan rincian 821 lahan darat dan sisanya reklamasi laut, lahan darat tersebar di tiga desa yaitu Desa Sumurgeneng, Desa Kaliuntu, dan Desa Wadung.

Tersapu Kilang Minyak, 3 Dusun di Tubang Berubah Jadi Kampung Mati

Warga yang memilih relokasi, tidak mendapat uang ganti untung, mereka hanya akan mendapat tanah dan bangunan seluas yang mereka miliki sebelumnya. Tapi jika warga meminta lahan lebih sempit dari miliknya maka selisih tanah akan dibayar pertamina sesuai harga yang ditentukan appraisal. Namun lahan relokasi masih proses negosiasi antara pertamina dan Perhutani sementara banyak warga memilih relokasi mandiri, maka rumah dan pekarangan mereka dihargai, sehingga mendapat uang ganti untung sesuai harga yang ditetapkan appraisal.

Sementara di lahan perhutani pertamina disediakan dengan luas lahan 109 hektar dengan sistem tukar guling, lahan perhutani yang akan dibangun pabrik kilang minyak tersebut berada di peta 29 dan 33, RPH Sugihan BKPH kerek, dan KPH Tuban.
Tersapu Kilang Minyak, 3 Dusun di Tubang Berubah Jadi Kampung Mati




Administratur Perhutani KPH Tuban, Tulus Budyadi mengaku, pihaknya setiap hari juga melakukan patroli rutin untuk menjaga kawasan hutan, demi mendukung project strategis nasionalkilang minyak grass root refinery GRR.

“Patroli rutin ini dilakukan perhutani guna menjaga kawasan dari aksi pembalakan liar dan hal hal yang tidak di inginkan lainnya, terutama untuk kayu sono, merupakan kayu yang masih menjadi primadona para pembalak liar,” tandasnya.
(nic)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1503 seconds (0.1#10.140)