Akhir Pekan, Terkonfirmasi Positif di Majalengka Bertambah 69 Kasus

Sabtu, 20 Februari 2021 - 22:22 WIB
loading...
Akhir Pekan, Terkonfirmasi Positif di Majalengka Bertambah 69 Kasus
Foto/ilustrasi SINDOnews
A A A
MAJALENGKA - Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Majalengka , Jawa Barat melonjak tinggi. Kenaikan juga terjadi untuk kasus meninggal dengan status terkonfirmasi positif. Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Majalengka mencatat, Sabtu (20/2/2021) ini ada penambahan sebanyak 69 orang terkonfirmasi positif.

Dengan adanya penambahan itu, kasus terkonfirmasi positif di daerah ini secara keseluruhan sebanyak 1798 orang. Penambahan kasus terkonfirmasi positif hari ini, terjadi di 19 kecamatan. Penambahan paling banyak terjadi di Kecamatan Jatiwangi, 10 orang. Penambahan besar juga terjadi di Kecamatan Sumberjaya dan Palasah, masing-masing 7 orang. Baca juga: Minggu (7/2/2021), Banjir dan Longsor Terjang 12 Desa di Majalengka

Adapun penambahan kasus meninggal, terjadi di Kecamatan Jatitujuh, Kasokandel, Ligung, dan Kecamatan Sumberjaya, masing-masing 1 orang. Dengan demikian, kasus meninggal dunia dengan status terkonfirmasi positif COVID-19 hingga hari ini sebanyak 162. Untuk mereka yang sembuh, 1423 orang.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Gandna Purwana mengatakan, klaater pabrik menjadi penyumbang terbanyak lonjakan yang terjadi hari ini. "Kluster pabrik di Kecamatan Jatiwangi 13 orang. Yang lainnya tersebar," kata dia kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Sabtu (20/2/2021). Baca juga:J alur Tunanetra di Fasum Majalengka 'Membahayakan' Kalangan Disabilitas

Terpisah, Ketua IDI Majalengka Erni Harleni mengatakan, ada beberapa pemicu masih adanya lonjakan kasus terkonfirmasi, khususnya hari ini yang mencapai 69 orang. "Masyarakat belum berdisiplin mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) COVID-19, termasuk berkerumun dan mobilitas masyarakat yang tinggi. Sehinga kejadian infeksi COVID-19 meningkat," kata Erni.

Selain tingkat disiplin penerapan Prokes yang masih minim, lanjut dia, kenaikan kasus itu bisa juga karena pemeriksaan yang dilakukan lebih banyak dari biasanya. "Banyak spesimen diambil. Orang yang diperiksakan lab PCR-nya banyak, lebih dari biasanya," jelas dia.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1068 seconds (0.1#10.140)