Senin Pertama PSBB Malang Raya, Antrian Kendaraan Mengular
loading...
A
A
A
MALANG - Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) Malang Raya, sudah memasuki hari ke-2. Berbeda dengan pelaksanaan hari pertama Minggu (17/5/2020) yang lalulintasnya lengang, di hari kedua Senin (18/5/2020) jalur lalulintas sangat padat.
(Baca juga: Hari Pertama Pelaksanaan PSBB Jalur Masuk Kota Malang Lengang )
Antrian kendaraan bermotor nampak mengular di pintu masuk sisi utara Kota Malang, tepatnya di Jalan Raya Balearjosari. Antrian terjadi sejak pagi sekitar pukul 07.00 WIB, dan masih terasa hingga pukul 08.30 WIB.
Seperti pelaksanaan hari pertama, pada hari kedua ini jalur masuk Kota Malang, juga dibagi dua lajur. Tujuannya, agar arus lalulinta dapat berjalan lancar. Namun, tingginya volume kendaraan yang masuk kota, membuat kemacetan lalulintas tidak bisa dihindari lagi.
Masih banyak warga dari wilayah Kecamatan Singosari, Kecamatan Lawang, Kecamatan Karangploso, dan wilayah lain di Kabupaten Malang, yang masuk melintas di Kota Malang, untuk bekerja.
Perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Malang, masih belum meliburkan karyawannya, sehingga aktivitas para pekerja ini tetap berjalan seperti hari biasanya. "Kantor saya belum libur, meskipun ada PSBB ," ujar Wahyuniar (42) warga Singosari, yang bekerja di Kota Malang.
Hal senada juga diungkapkan Sumiarni (49) warga Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang tersebut, tetap harus berangkat kerja, karena belum ada libur dari tempatnya bekerja.
"Tadi berangkat dari rumah jam 07.00 WIB, naik angkutan Lawang-Arjosari (LA). Sudah terkena macet sejak di sekitar Mondoroko, dan baru bisa masuk Kota Malang, pukul 08.00 WIB," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolresta Malang Kota, Kombes Leonardus Simarmata yang memantau langsung kondisi di pos pengamatan Jalan Raya Balearjosari, mengaku sudah melakukan upaya rekayasa lalulintas dengan memisahkan kendaraan roda dua dengan kendaraan roda empat.
"Tadi kami lakukan rekayasa lalulintas, sehingga bisa mengurai kepadatan antrian kendaraan. Sempat mengalami kepadatan hingga ke wilayah Karanglo, namun sudah bisa terurai," tuturnya.
Dia mengaku, kondisi ini akan dipantau terus untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan lalulintas. "Kami ingin semua kendaraan yang masuk kota mampu diseleksi sejak di pintu utama kota, agar pelaksanaan PSBB dapat berjalan maksimal dalam memutus rantai penularan COVID-19 ," tegasnya.
(Baca juga: Hari Pertama Pelaksanaan PSBB Jalur Masuk Kota Malang Lengang )
Antrian kendaraan bermotor nampak mengular di pintu masuk sisi utara Kota Malang, tepatnya di Jalan Raya Balearjosari. Antrian terjadi sejak pagi sekitar pukul 07.00 WIB, dan masih terasa hingga pukul 08.30 WIB.
Seperti pelaksanaan hari pertama, pada hari kedua ini jalur masuk Kota Malang, juga dibagi dua lajur. Tujuannya, agar arus lalulinta dapat berjalan lancar. Namun, tingginya volume kendaraan yang masuk kota, membuat kemacetan lalulintas tidak bisa dihindari lagi.
Masih banyak warga dari wilayah Kecamatan Singosari, Kecamatan Lawang, Kecamatan Karangploso, dan wilayah lain di Kabupaten Malang, yang masuk melintas di Kota Malang, untuk bekerja.
Perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Malang, masih belum meliburkan karyawannya, sehingga aktivitas para pekerja ini tetap berjalan seperti hari biasanya. "Kantor saya belum libur, meskipun ada PSBB ," ujar Wahyuniar (42) warga Singosari, yang bekerja di Kota Malang.
Hal senada juga diungkapkan Sumiarni (49) warga Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang tersebut, tetap harus berangkat kerja, karena belum ada libur dari tempatnya bekerja.
"Tadi berangkat dari rumah jam 07.00 WIB, naik angkutan Lawang-Arjosari (LA). Sudah terkena macet sejak di sekitar Mondoroko, dan baru bisa masuk Kota Malang, pukul 08.00 WIB," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolresta Malang Kota, Kombes Leonardus Simarmata yang memantau langsung kondisi di pos pengamatan Jalan Raya Balearjosari, mengaku sudah melakukan upaya rekayasa lalulintas dengan memisahkan kendaraan roda dua dengan kendaraan roda empat.
"Tadi kami lakukan rekayasa lalulintas, sehingga bisa mengurai kepadatan antrian kendaraan. Sempat mengalami kepadatan hingga ke wilayah Karanglo, namun sudah bisa terurai," tuturnya.
Dia mengaku, kondisi ini akan dipantau terus untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan lalulintas. "Kami ingin semua kendaraan yang masuk kota mampu diseleksi sejak di pintu utama kota, agar pelaksanaan PSBB dapat berjalan maksimal dalam memutus rantai penularan COVID-19 ," tegasnya.
(eyt)