OJK Fasilitasi Business Matching Klaster UMKM 17 Kabupaten di Jateng

Kamis, 18 Februari 2021 - 14:19 WIB
loading...
OJK Fasilitasi Business Matching Klaster UMKM 17 Kabupaten di Jateng
Suasana pertemuan busuness matching yang digelar OJK Regional 3 Jateng dan DIY secara virtual. Foto/IST
A A A
SEMARANG - Kantor OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Kantor OJK Regional 3) melakukan business matching klaster UMKM di 17 Kabupaten se-Jawa Tengah. Program ini bertujuan mengakselerasi pemulihan ekonomi dan mendukung kebangkitan UMKM.

Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Aman Santosa, mengatakan, OJK, Pemerintah Daerah, serta Industri Jasa Keuangan harus bahu-membahu untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi Jawa Tengah. UKM merupakan sektor yang harus dibangkitkan kembali dan terus dikembangkan.

"Banyak kluster UKM unggulan yang tersebar di 17 Kab/Kota di Jawa Tengah yang membutuhkan pembiayaan dan pendampingan agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerahnya," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Kamis (18/2/2021). Baca juga:Aturan Bank Digital Meluncur Sebelum Pertengahan 2021, Ada Dua Tipe

Aman mengimbai kepada Industri Jasa Keuangan untuk terus meningkatkan upaya-upaya pengembangan UMKM. Sinergi bersama pemerintah dan Industri Jasa Keuangan di Jawa Tengah harus dapat menularkan virus pemberdayaan klaster UMKM ke daerah lain.

Selain program business matching, OJK Regional 3 bersama Kantor OJK di wilayah Jawa Tengah dan DIY juga memberikan dukungan maksimal dalam perluasan akses pasar secara digital melalui platform market place UMKM-MU. Saat ini sudah ada 400 produk UMKM Jawa Tengah dan DIY yang dipasarkan melalui UMKM-Mu. "Masyarakat dapat mengunduh aplikasi UMKM-Mu melalui Play Store," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, Ema Rachmawati menyampaikan apresiasi atas dukungan OJK dan Industri Jasa Keuangan di Jawa Tengah. Kerjasama ini sangat membantu pemerintah dalam menyelesaikan tugasnya membina klaster UMKM dari hulu sampai dengan hilir. "Pembinaan dan pendampingan akan diprioritaskan untuk 17 Kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi," ujarnya.

Ema mengharapkan dukungan OJK dan Industri Jasa Keuangan tidak terbatas pada akses pembiayaan tapi juga memberikan solusi terkait bahan baku, tata kelola dan proses produksi serta pemasaran. "Ada fakta bahwa ternyata banyak UMKM merugi karena tidak tahu cara mengatur cash flow," ucapnya.

Terkait program peningkatan kapasitas UMKM, Senior Manager LPEI, Puguh Tri Warsono menyampaikan saat ini LPEI sedang intens melakukan kolaborasi bersama Ditjen Bea dan Cukai dan Ditjen Pajak membangun Rumah Ekspor sebagai tempat konsultasi dan pendampingan UMKM yang sedang merintis upaya-upaya ekspor.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1733 seconds (0.1#10.140)