Perangkat Desa di Sumsel Jadi Otak Perampokan Wanita Hamil Ditembak Polisi
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Sebagai Kasi Pelayanan di Desa Tanah Lembak, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), Alius Sepongoh (40) seharusnya bersikap baik dan menjadi contoh warganya.
Namun, yang dilakukannya justru sebaliknya, dia menjadi otak perampokan terhadap bendahara arisan yang sedang hamil. Atas perbuatannya itu, tersangka Alius harus menerima hadiah timan panas dari pistol petugas Reserse Kriminal Polda Sumsel. Pelaku ditembak pada Kamis (16/4/2020) lalu, karena berusaha melawan petugas.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Pol Hisar Siallagan melalui Kasubdit III Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara Alius bertindak sebagai otak atau perencana.
Sementara eksekusi perampokan dilakukan Ujang (DPO), Bugel dan Iwan Key (sudah diringkus). Atas jasanya, Alius mendapatkan jatah Rp15 juta dari perampokan bendahara arisan itu. Uang tersebut kemudian dibelikan bibit sayuran.
"Dalam penyelidikan anggota, ternyata tersangka satu ini adalah seorang perangkat di desanya," ujar Suryadi, Jumat (17/4/2020).
Suryadi menambahkan, pelaku Ujang yang jadi DPO diduga terlibat perampokan toko emas di Plaju dan Lemabang di Palembang.
Sementara tersangka Alius mengaku tugasnya hanya merencanakan. Setelah berhasil, ketiga pelaku kembali datang ke rumahAlius memberikan hasil rampokan.
"Iya pak, saya berprofesi sebagai perangkat desa di bagian Kasih Pelayanan Desa Tanah Lembak,” ungkapnya.
Namun, yang dilakukannya justru sebaliknya, dia menjadi otak perampokan terhadap bendahara arisan yang sedang hamil. Atas perbuatannya itu, tersangka Alius harus menerima hadiah timan panas dari pistol petugas Reserse Kriminal Polda Sumsel. Pelaku ditembak pada Kamis (16/4/2020) lalu, karena berusaha melawan petugas.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Pol Hisar Siallagan melalui Kasubdit III Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara Alius bertindak sebagai otak atau perencana.
Sementara eksekusi perampokan dilakukan Ujang (DPO), Bugel dan Iwan Key (sudah diringkus). Atas jasanya, Alius mendapatkan jatah Rp15 juta dari perampokan bendahara arisan itu. Uang tersebut kemudian dibelikan bibit sayuran.
"Dalam penyelidikan anggota, ternyata tersangka satu ini adalah seorang perangkat di desanya," ujar Suryadi, Jumat (17/4/2020).
Suryadi menambahkan, pelaku Ujang yang jadi DPO diduga terlibat perampokan toko emas di Plaju dan Lemabang di Palembang.
Sementara tersangka Alius mengaku tugasnya hanya merencanakan. Setelah berhasil, ketiga pelaku kembali datang ke rumahAlius memberikan hasil rampokan.
"Iya pak, saya berprofesi sebagai perangkat desa di bagian Kasih Pelayanan Desa Tanah Lembak,” ungkapnya.
(zil)