Puluhan Kartu BPJS Warga Miskin di Bima Ditemukan Mengendap di Kantor Kalurahan
loading...
A
A
A
BIMA - Puluhan kartu BPJS Kesehatan gratis milik warga miskin ditemukan mengendap di laci meja kantor Kelurahan Rontu, Kecamatan Raba, Kota Bima , Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (12/2/2021).
Informasi ditemukannya Kartu BPJS tersebut seketika langsung viral di media sosial setelah dibagikan oleh beberapa akun Facebook dan mendapat beragam tanggapan dari para netizen.
Dari hasil postingan yang viral, bahwa ada dugaan kartu BPJS Kesehatan gratis milik warga miskin di Kelurahan Rontu tersebut diduga sengaja diendapkan oleh mantan Kepala kelurahan bersama kepala seksi kelurahan setempat.
Pasalnya, kartu tersebut telah mengedap selama dua tahun dan tidak dibagikan ke masyarakat miskin yang berhak mendapatkan. Salah satu akun Facebook bernama @Lenin Isme yang sempat memposting adanya temuan kartu BPJS Kesehatan.
Dari akun itu, beragam asumsi negatif dari para netizen yang dilontarkan ke mantan Lurah yang belum lama ini mendapat mutasi jabatan. "Mantan lurah kurang ajar dan saya rasa ada niat tidak baik untuk menghambat kerja Wali Kota Bima," komentar pemilik akun @Ros Ayu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kelurahan Rontu, Amiruddin membenarkan jika di kantornya telah ditemukan puluhan kartu BPJS Kesehatan gratis yang ada di salah satu laci meja di kantornya.
Diakui Lurah, hingga kini dirinya belum sempat mengecek langsung berapa jumlah pasti dari kartu BPJS yang ditemukan oleh stafnya itu. Selain bertepatan hari libur Imlek, juga Amir sibuk memantau kegiatan perbaikan bantaran sungai yang kerap menimbulkan banjir.
"Selesai kegiatan ini, saya akan langsung mengecek untuk kepastiannya agar tidak menjadi konsumsi negatif seperti yang sudah viral di media sosial. Saya pun baru mengetahui adanya kartu BPJS, setelah sudah diviralkan," kata Amiruddin, saat dikonfirmasi pada Jumat (12/02/2021).
Dari informasi sementara yang didapat Amiruddin, kartu BPJS Kesehatan yang digratiskan bagi warga miskin di Kelurahan Rontu terdapat pemiliknya ada yang telah meninggal dunia, telah pindah domisili, double kartunya serta terdapat nama warga di luar kelurahan setempat.
Meski demikian, diperkirakan dari sekian kartu yang ada, sebagian besar belum dibagikan ke warga yang berhak. Hal ini pun menjadi tanda tanya publik yang benar benar prihatin dengan kondisi masyarakat miskin terlebih dimasa pandemi COVID-19.
"Besok pagi sudah ada kepastian. Jika pun ditemukan ada kejanggalan setelah di cek semua kartu, maka saya sendiri akan turun memanggil dan melakukan klarifikasi pada pihak pihak yang telah membagikan kartu tersebut waktu itu. Saya akan tanyakan kenapa sampai ada yang tersisa hingga mencapai puluhan seperti ini," tegasnya.
Hingga saat ini, Amiruddin belum mengetahui secara pasti apakah kartu BPJS gratis tersebut merupakan sumber anggaran dari APBN, APBD I atau memang ABPD II, "Besok saya menginformasikan secara detail semua tentang data kartu itu serta seperti apa kronologisnya," pungkasnya.
Lihat Juga: Aktivis Perempuan: Program Posyandu Keluarga Sitti Rohmi Berhasil Turunkan Angka Stunting di NTB
Informasi ditemukannya Kartu BPJS tersebut seketika langsung viral di media sosial setelah dibagikan oleh beberapa akun Facebook dan mendapat beragam tanggapan dari para netizen.
Dari hasil postingan yang viral, bahwa ada dugaan kartu BPJS Kesehatan gratis milik warga miskin di Kelurahan Rontu tersebut diduga sengaja diendapkan oleh mantan Kepala kelurahan bersama kepala seksi kelurahan setempat.
Pasalnya, kartu tersebut telah mengedap selama dua tahun dan tidak dibagikan ke masyarakat miskin yang berhak mendapatkan. Salah satu akun Facebook bernama @Lenin Isme yang sempat memposting adanya temuan kartu BPJS Kesehatan.
Dari akun itu, beragam asumsi negatif dari para netizen yang dilontarkan ke mantan Lurah yang belum lama ini mendapat mutasi jabatan. "Mantan lurah kurang ajar dan saya rasa ada niat tidak baik untuk menghambat kerja Wali Kota Bima," komentar pemilik akun @Ros Ayu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kelurahan Rontu, Amiruddin membenarkan jika di kantornya telah ditemukan puluhan kartu BPJS Kesehatan gratis yang ada di salah satu laci meja di kantornya.
Diakui Lurah, hingga kini dirinya belum sempat mengecek langsung berapa jumlah pasti dari kartu BPJS yang ditemukan oleh stafnya itu. Selain bertepatan hari libur Imlek, juga Amir sibuk memantau kegiatan perbaikan bantaran sungai yang kerap menimbulkan banjir.
"Selesai kegiatan ini, saya akan langsung mengecek untuk kepastiannya agar tidak menjadi konsumsi negatif seperti yang sudah viral di media sosial. Saya pun baru mengetahui adanya kartu BPJS, setelah sudah diviralkan," kata Amiruddin, saat dikonfirmasi pada Jumat (12/02/2021).
Dari informasi sementara yang didapat Amiruddin, kartu BPJS Kesehatan yang digratiskan bagi warga miskin di Kelurahan Rontu terdapat pemiliknya ada yang telah meninggal dunia, telah pindah domisili, double kartunya serta terdapat nama warga di luar kelurahan setempat.
Meski demikian, diperkirakan dari sekian kartu yang ada, sebagian besar belum dibagikan ke warga yang berhak. Hal ini pun menjadi tanda tanya publik yang benar benar prihatin dengan kondisi masyarakat miskin terlebih dimasa pandemi COVID-19.
"Besok pagi sudah ada kepastian. Jika pun ditemukan ada kejanggalan setelah di cek semua kartu, maka saya sendiri akan turun memanggil dan melakukan klarifikasi pada pihak pihak yang telah membagikan kartu tersebut waktu itu. Saya akan tanyakan kenapa sampai ada yang tersisa hingga mencapai puluhan seperti ini," tegasnya.
Hingga saat ini, Amiruddin belum mengetahui secara pasti apakah kartu BPJS gratis tersebut merupakan sumber anggaran dari APBN, APBD I atau memang ABPD II, "Besok saya menginformasikan secara detail semua tentang data kartu itu serta seperti apa kronologisnya," pungkasnya.
Lihat Juga: Aktivis Perempuan: Program Posyandu Keluarga Sitti Rohmi Berhasil Turunkan Angka Stunting di NTB
(shf)