Penampakan Puncak Gunung Merapi saat Lava Pijar Meleleh 22 Kali
loading...
A
A
A
SLEMAN - Lava pijar semakin sering meleleh dari puncak Gunung Merapi yang berada di perbatasan DIY-Jawa Tengah. Tercatat sejak Sabtu (6/2/2021) hingga Minggu (7/2/2021) pagi, gunung paling aktif di Indonesia ini mengeluarkan lava pijar sebanyak 22 kali.
Lelehan lava pijar terlihat jelas dari kamera pengawas CCTV Frekom dan Tagana DIY yang dipasang di kawasan Dusun Tritis, Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DIY. Lokasi yang berjarak 6,7 Km dari puncak Gunung Merapi . Pada Sabtu, 6 Februari 2021 pukul 22.39, lava pijar terlihat meleleh dari puncak Merapi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG ) Hanik Humaida mengatakan, saat ini aktivitas vulkanik erupsi Gunung Merapi masih terus terjadi, meskipun tidak sebesar pada 27 Januari 2021 lalu. "Dalam 12 jam sejak pukul 18.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB pagi ini (Minggu), tercatat 22 kali terpantau lava pijar guguran," terangnya, Minggu (7/2/2021).
Dia menjelaskan, untuk jarak luncur masih dalam jarak pendek. Dengan demikian masih dalam jarak aman dan belum membahayakan pemukiman warga. "Jarak luncur maksimal 1.200 meter. Jadi rekomendasi kita masih sesuai, yakni jarak aman lebih dari 5 km dari puncak," katanya.
Lebih detail dilaporkan sejak pukul 18.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB pada 6 Februari tercatat 12 kali lava pijar guguran. Sedangkan gempa tercatat untuk guguran sebanyak 26 kali, fase sebanyak 2 kali.
Sedangkan sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB pagi ini tercatat 10 kali lava pijar guguran. Selain itu juga terjadi gempa guguran sebanyak 27 kali, dan gempa fase sebanyak 2 kali.
Lelehan lava pijar terlihat jelas dari kamera pengawas CCTV Frekom dan Tagana DIY yang dipasang di kawasan Dusun Tritis, Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DIY. Lokasi yang berjarak 6,7 Km dari puncak Gunung Merapi . Pada Sabtu, 6 Februari 2021 pukul 22.39, lava pijar terlihat meleleh dari puncak Merapi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG ) Hanik Humaida mengatakan, saat ini aktivitas vulkanik erupsi Gunung Merapi masih terus terjadi, meskipun tidak sebesar pada 27 Januari 2021 lalu. "Dalam 12 jam sejak pukul 18.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB pagi ini (Minggu), tercatat 22 kali terpantau lava pijar guguran," terangnya, Minggu (7/2/2021).
Dia menjelaskan, untuk jarak luncur masih dalam jarak pendek. Dengan demikian masih dalam jarak aman dan belum membahayakan pemukiman warga. "Jarak luncur maksimal 1.200 meter. Jadi rekomendasi kita masih sesuai, yakni jarak aman lebih dari 5 km dari puncak," katanya.
Lebih detail dilaporkan sejak pukul 18.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB pada 6 Februari tercatat 12 kali lava pijar guguran. Sedangkan gempa tercatat untuk guguran sebanyak 26 kali, fase sebanyak 2 kali.
Sedangkan sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB pagi ini tercatat 10 kali lava pijar guguran. Selain itu juga terjadi gempa guguran sebanyak 27 kali, dan gempa fase sebanyak 2 kali.
(shf)