Bonsai Pohon Kelapa, Cantik dan Banyak Diburu Pecinta Tanaman Hias
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Memelihara tanaman hias semakin diminati masyarakat di masa pandemi COVOD-19. Salah satunya, tanaman hias yang sedang naik daun di Kota Palembang, adalah bonsai pohon kelapa .
Pohon kelapa yang dikerdilkan ini, ternyata mendatangkan rezeki. Salah satunya Junaidi. Kakek berusia 60 tahun tersebut, merupakan petani pengembang bonsai pohon kelapa yang kini mulai kebanjiran permintaan.
"Dimasa pandemi COVID-19, banyak pekerjaan yang harus dilakukan dari rumah, sehingga terkadang butuh hiburan untuk menghilangkan stress, salah satunya dengan mengoleksi tanaman hias ," tuturnya.
Menurutnya, bonsai pohon kelapa bisa menjadi salah satu penghilang stres dan kepenatan saat harus tertahan di rumah di masa pandemi COVID-19. Bentuknya yang unik dapat dihadirkan di dalam rumah sebagai unsur dekorasi natural tambahan.
Warga Jalan Sukarela, Kecamatan Sukarami, Kota Palembang ini, memiliki berbagai macam koleksi bonsai pohon kelapa yang diproduksinya sendiri. Yakni ada kelapa coklat, kelapa hijau, juga ada kelapa gading susu dan oranye yang dibonsai.
Butuh keuletan, dan ketelatenan dalam merawat bonsai agar menjadi tanaman hias yang memanjakan mata. Selain itu, merawat bonsai pohon kelapa juga membutuhkan waktu yang cukup panjang.
Dia menyebutkan, untuk membuat bonsai kelapa , tunas kelapa yang baru tumbuh sebelumnya dibersihkan dan dipindahkan ke dalam pot yang sudah diberi media tanah dan pupuk. Ada juga yang diletakkan dalam media air, sehingga akarnya tumbuh. Hal ini bergantung selera akan dibentuk seperti apa bonsainya.
Junaidi membentuk bonsai pohon kelapa seperti perut semut, ada yang terlihat akarnya menyelubungi bonggol kelapa, dan ada juga yang original. Dia melakukan teknik sayat mawar pada kelopak-kelopak yang baru muncul pada pangkal tangkai daun.
"Kelopak tersebut disayat dengan pisau kecil, dipotong dan dibersihkan. Hal itu untuk menjaga agar daun kelapa yang lama tidak membesar, dan pohon kelapa tersebut tetap kerdil serta daunnya mengembang," tuturnya.
Dari hobi ini, kini Junaidi terus kedatangan para penghobi bonsai pohon kelapa . Mereka mencari tanaman yang menurut mereka unik untuk penghias pekarangan rumah. Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari ratusan ribu rupiah hingga belasan juta rupiah.
Sejumlah pameran bonsai pohon kelapa di berbagai daerah di Sumatera Selatan, telah diikuti Junaidi berulangkali. Bonsai pohon kelapa miliknya, bahkan telah dibeli oleh sejumlah kepala daerah. Kini Junaidi banyak memasarkan bonsai pohon kelapanya melalui media sosial. Dia juga dengan senang hati mengajarkan cara membuat bonsai pohon kelapa .
Salah satu penghobi bonsai pohon kelapa , Dedi Kesumah mengaku sangat tertarik dengan bonsai pohon kelapa yang dikembangkan Junaidi. "Bentuknya unik dan menarik. Sangat cantik kalau diletakkan di teras rumah atau ruang tamu," tuturnya.
Pohon kelapa yang dikerdilkan ini, ternyata mendatangkan rezeki. Salah satunya Junaidi. Kakek berusia 60 tahun tersebut, merupakan petani pengembang bonsai pohon kelapa yang kini mulai kebanjiran permintaan.
"Dimasa pandemi COVID-19, banyak pekerjaan yang harus dilakukan dari rumah, sehingga terkadang butuh hiburan untuk menghilangkan stress, salah satunya dengan mengoleksi tanaman hias ," tuturnya.
Menurutnya, bonsai pohon kelapa bisa menjadi salah satu penghilang stres dan kepenatan saat harus tertahan di rumah di masa pandemi COVID-19. Bentuknya yang unik dapat dihadirkan di dalam rumah sebagai unsur dekorasi natural tambahan.
Warga Jalan Sukarela, Kecamatan Sukarami, Kota Palembang ini, memiliki berbagai macam koleksi bonsai pohon kelapa yang diproduksinya sendiri. Yakni ada kelapa coklat, kelapa hijau, juga ada kelapa gading susu dan oranye yang dibonsai.
Butuh keuletan, dan ketelatenan dalam merawat bonsai agar menjadi tanaman hias yang memanjakan mata. Selain itu, merawat bonsai pohon kelapa juga membutuhkan waktu yang cukup panjang.
Dia menyebutkan, untuk membuat bonsai kelapa , tunas kelapa yang baru tumbuh sebelumnya dibersihkan dan dipindahkan ke dalam pot yang sudah diberi media tanah dan pupuk. Ada juga yang diletakkan dalam media air, sehingga akarnya tumbuh. Hal ini bergantung selera akan dibentuk seperti apa bonsainya.
Junaidi membentuk bonsai pohon kelapa seperti perut semut, ada yang terlihat akarnya menyelubungi bonggol kelapa, dan ada juga yang original. Dia melakukan teknik sayat mawar pada kelopak-kelopak yang baru muncul pada pangkal tangkai daun.
"Kelopak tersebut disayat dengan pisau kecil, dipotong dan dibersihkan. Hal itu untuk menjaga agar daun kelapa yang lama tidak membesar, dan pohon kelapa tersebut tetap kerdil serta daunnya mengembang," tuturnya.
Dari hobi ini, kini Junaidi terus kedatangan para penghobi bonsai pohon kelapa . Mereka mencari tanaman yang menurut mereka unik untuk penghias pekarangan rumah. Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari ratusan ribu rupiah hingga belasan juta rupiah.
Sejumlah pameran bonsai pohon kelapa di berbagai daerah di Sumatera Selatan, telah diikuti Junaidi berulangkali. Bonsai pohon kelapa miliknya, bahkan telah dibeli oleh sejumlah kepala daerah. Kini Junaidi banyak memasarkan bonsai pohon kelapanya melalui media sosial. Dia juga dengan senang hati mengajarkan cara membuat bonsai pohon kelapa .
Salah satu penghobi bonsai pohon kelapa , Dedi Kesumah mengaku sangat tertarik dengan bonsai pohon kelapa yang dikembangkan Junaidi. "Bentuknya unik dan menarik. Sangat cantik kalau diletakkan di teras rumah atau ruang tamu," tuturnya.
(eyt)