Bank Dunia Minta Testimoni Bupati Enrekang Soal Program Pamsimas
loading...
A
A
A
ENREKANG - Kesuksesan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (Pamsimas) di Kabupaten Enrekang rupanya mendapatkan apresiasi. Bank Dunia selaku funding bahkan meminta Bupati Enrekang, Muslimin Bando , memberikan testimoni mengenai program yang akan dilanjutkan tahun ini.
Orang nomor satu di Enrekang itu memberikan testimoni secara daring dari Ruang Rapat Kantor Bupati Enrekang , kemarin. Adapun permintaan testimoni terungkap dalam surat dari Direktorat Air Minum Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR kepada Pemkab Enrekang, belum lama ini.
“ Bank Dunia selaku donatur program ini ingin mendengar testimoni kita, mengenai pencapaian 16 Key Performance Indicator (KPI), implementasi, strategi dan pendekatan hingga manajemen keuangan, pengadaan, pengamanan, pengendalian sosial dan lingkungan selama Enrekang mengerjakan program Pamsimas," kata Muslimin, dilansir dari laman resmi Pemkab Enrekang.
Selain itu, Bank Dunia juga hendak melihat via virtual pelaksanaan Pamsimas di Desa Banti dan Desa Baroko. Masing-masing diagendakan pada 3 dan 4 Februari 2021.
“Untuk itu kita sudah instruksikan Camat dan OPD teknis masing masing agar mendampingi di lapangan,” kata dia.
Muslimin mengatakan sejauh ini Enrekang sukses menggenjot program Pamsimas di 71 Desa. Tahun ini akan menyasar 30 desa lagi lewat kolaborasi anggaran daerah, pusat dan Bank Dunia .
Kegiatan ini akan diikuti oleh Ketua Central Project Management Unit (CPMU), Task Team World Bank, Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah, dan pihak terkait sampai ke tim teknis di Enrekang.
Untuk diketahui, hanya dua daerah di Indonesia yang dipilih untuk kegiatan ini. Selain Enrekang , juga Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Pamsimas adalah program dari pemerintah RI, khususnya Kementerian Keuangan dengan dukungan Bank Dunia. Program itu bertujuan meningkatkan akses masyarakat kepada air minum dan fasilitas sanitasi.
Orang nomor satu di Enrekang itu memberikan testimoni secara daring dari Ruang Rapat Kantor Bupati Enrekang , kemarin. Adapun permintaan testimoni terungkap dalam surat dari Direktorat Air Minum Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR kepada Pemkab Enrekang, belum lama ini.
“ Bank Dunia selaku donatur program ini ingin mendengar testimoni kita, mengenai pencapaian 16 Key Performance Indicator (KPI), implementasi, strategi dan pendekatan hingga manajemen keuangan, pengadaan, pengamanan, pengendalian sosial dan lingkungan selama Enrekang mengerjakan program Pamsimas," kata Muslimin, dilansir dari laman resmi Pemkab Enrekang.
Selain itu, Bank Dunia juga hendak melihat via virtual pelaksanaan Pamsimas di Desa Banti dan Desa Baroko. Masing-masing diagendakan pada 3 dan 4 Februari 2021.
“Untuk itu kita sudah instruksikan Camat dan OPD teknis masing masing agar mendampingi di lapangan,” kata dia.
Muslimin mengatakan sejauh ini Enrekang sukses menggenjot program Pamsimas di 71 Desa. Tahun ini akan menyasar 30 desa lagi lewat kolaborasi anggaran daerah, pusat dan Bank Dunia .
Kegiatan ini akan diikuti oleh Ketua Central Project Management Unit (CPMU), Task Team World Bank, Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah, dan pihak terkait sampai ke tim teknis di Enrekang.
Untuk diketahui, hanya dua daerah di Indonesia yang dipilih untuk kegiatan ini. Selain Enrekang , juga Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Pamsimas adalah program dari pemerintah RI, khususnya Kementerian Keuangan dengan dukungan Bank Dunia. Program itu bertujuan meningkatkan akses masyarakat kepada air minum dan fasilitas sanitasi.
(tri)