Taman Perairan Kepulauan Alor NTT Dapat Dana Hibah Rp28,4 Miliar dari World Bank
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kawasan Konservasi Taman Perairan Kepulauan Alor dan Laut Sekitarnya mendapatkan ana hibah sebesar USD1,8 juta atau sekitar Rp28,4 miliar dari World Bank. Dana hibah ini didapatkan melalui kerja sama dengan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Alhamdulillah, Kawasan Konservasi Taman Perairan Kepulauan Alor mendapatkan dana hibah dari Program Coral Bond sebesar USD1,8 juta atau Rp28,4 miliar (sekitar Rp 5,7 miliar per tahun) untuk periode 2025-2029," kata Plt Kepala UPTD Pengelola Taman Perairan Kepulauan Alor dan Laut Sekitarnya, Muhammad Saleh Goro dalam keterangan tertulisnya dikutip, Selasa (3/12/2024).
Menurutnya, dana tersebut akan digunakan untuk mempersiapkan dan memperkuat indikator penilaian efektivitas kawasan tingkat internasional melalui IUCN Green List. Tujuan utama dari pengembangan ini adalah meningkatkan nilai biomasa ikan di kawasan konservasi tersebut.
"Saya terlibat langsung dalam negosiasi pada kegiatan Appraisal Meeting dan Konsultasi Publik Coral Bond bersama tim dari World Bank, Kementerian Kelautan dan Perikanan, BPDLH Kementerian Keuangan, Bappenas, dan mitra terkait," kata Saleh Goro.
Pertemuan berlangsung di Hotel Aryaduta Jakarta sejak 28 November hingga 2 Desember 2024. Pendanaan Coral Bond juga akan dialokasikan ke dua kawasan konservasi pilot project lainnya, yaitu Kawasan Konservasi Daerah (KKD) Raja Ampat dan Kawasan Konservasi Nasional (KKN) Raja Ampat. Pelaksanaan kegiatan Coral Bond di Kawasan Konservasi Taman Perairan Alor dijadwalkan dimulai pada Mei 2025.
"Semoga program ini memberikan manfaat besar. Salam konservasi, jangan kasih kendor!" katanya.
"Alhamdulillah, Kawasan Konservasi Taman Perairan Kepulauan Alor mendapatkan dana hibah dari Program Coral Bond sebesar USD1,8 juta atau Rp28,4 miliar (sekitar Rp 5,7 miliar per tahun) untuk periode 2025-2029," kata Plt Kepala UPTD Pengelola Taman Perairan Kepulauan Alor dan Laut Sekitarnya, Muhammad Saleh Goro dalam keterangan tertulisnya dikutip, Selasa (3/12/2024).
Menurutnya, dana tersebut akan digunakan untuk mempersiapkan dan memperkuat indikator penilaian efektivitas kawasan tingkat internasional melalui IUCN Green List. Tujuan utama dari pengembangan ini adalah meningkatkan nilai biomasa ikan di kawasan konservasi tersebut.
"Saya terlibat langsung dalam negosiasi pada kegiatan Appraisal Meeting dan Konsultasi Publik Coral Bond bersama tim dari World Bank, Kementerian Kelautan dan Perikanan, BPDLH Kementerian Keuangan, Bappenas, dan mitra terkait," kata Saleh Goro.
Pertemuan berlangsung di Hotel Aryaduta Jakarta sejak 28 November hingga 2 Desember 2024. Pendanaan Coral Bond juga akan dialokasikan ke dua kawasan konservasi pilot project lainnya, yaitu Kawasan Konservasi Daerah (KKD) Raja Ampat dan Kawasan Konservasi Nasional (KKN) Raja Ampat. Pelaksanaan kegiatan Coral Bond di Kawasan Konservasi Taman Perairan Alor dijadwalkan dimulai pada Mei 2025.
"Semoga program ini memberikan manfaat besar. Salam konservasi, jangan kasih kendor!" katanya.
(abd)