Ridwan Kamil Gulirkan Program 5.000 Petani Milenial, Ini Tanggapan Duta Petani Andalan Kementan

Sabtu, 30 Januari 2021 - 17:11 WIB
loading...
Ridwan Kamil Gulirkan...
Ulus Pirmawan petani asal Kampung Gadok, Desa Suntenjaya, Lembang, KBB, yang juga Duta Petani Andalan (DPA) Kementerian Pertanian. Foto/Ist
A A A
BANDUNG - Rencana Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akan merekrut 5.000 petani milenial di Jawa Barat dan menyiapkan total lahan seluas 1.000 hektare untuk disulap jadi lahan pertanian direspons positif.

Namun, rencana ini harus ditopang dengan program yang berkesinambungan dan pelatihan keilmuan bertani kepada generasi muda. Sehingga petani milenial tidak hanya program sesaat, tapi bisa jadi profesi yang melekat.

"Kalau melihat dari aspek program sangat baik, tinggal implementasinya bagaimana. Sebab generasi muda sekarang khususnya di perkotaan jarang yang mau jadi petani, apalagi lahan juga semakin terbatas," kata Ulus Pirmawan, petani asal Kampung Gadok, Desa Suntenjaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sabtu (30/1/2021).

Petani yang mendapat penghargaan internasional dari Food and Agriculture Organization (FAO)/Organisasi Pangan Dunia ini menyebutkan, ketika anak petani atau yang background pendidikannya STM pertanian, mungkin bisa langsung konek dengan program ini.

Tapi yang tidak punya pengalaman pasti akan sulit, apalagi menjadi petani harus menanggalkan semua predikat dan gelar. Belum lagi soal lahan, apakah 1.000 hektare (ha) itu dalam satu hamparan atau terpisah-pisah, itu juga harus diperhitungkan.

Menurutnya, setiap petani milenial yang mendapat lahan 2.000 meter persegi dinilai terlalu kecil. Supaya berkesinambungan mestinya 6.000 meter, jadi setiap tiga minggu menanam di lahan 2.000 meter. Kemudian pekan keempat menanam di lahan lain, sehingga setiap dua bulan bisa panen secara berkesinambungan.

"Saya kira kalau lahan 2.000 meter terlalu kecil, mininal di 6.000 meter. Jadi setiap dua bulan sekali bisa panen dan berkelanjutan, tidak ada jeda selama satu tahun. Sehingga hasil panen yang dijual juga lebih menjanjikan," terang Duta Petani Andalan (DPA) Kementerian Pertanian (Kementan) ini.

Baca juga: Ridwan Kamil Ungkap Fakta di Balik 7 Pekan Karawang Zona Merah COVID-19

Lebih lanjut, kata Ulus, ketika lahannya tidak sentralistik maka mesti ada pemilahan pertanian. Misalnya kawasan Cirebon dan Majalengka fokus di buah-buahan, lalu Lembang, Ciwidey, Pangalengan, menggarap sayuran, sementara Subang, Karawang, lebih ke pertanian padi. Sehingga bisa bervariasi dan punya ciri khas masing-masing.

Baca juga: Dukung Tren Virtual Meeting, Shure Hadirkan Solusi Sistem Audio Premium

"Harus diperjelas juga, apakah PT Agro selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar hanya membeli produknya, sementara petani milenial fokus diproduksi saja, atau bagaimana? Paling tidak petani milenial tidak hanya sebagai objek saja, tapi berhak atas kesuksesan usaha yang dijalankannya," ujarnya.
(boy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Respons Ridwan Kamil...
Respons Ridwan Kamil usai Rumahnya Digeledah KPK terkait Dugaan Korupsi Bank BJB
Rumah Ridwan Kamil di...
Rumah Ridwan Kamil di Bandung Sepi Usai Digeledah KPK terkait Dugaan Korupsi Bank BJB
Petani Bojonegoro Tewas...
Petani Bojonegoro Tewas Tersambar Petir di Sawah
Rampung Akhir 2025,...
Rampung Akhir 2025, Hunian Anyar di Cikarang Ini Jadi Incaran Milenial
Pemuda Tani Indonesia...
Pemuda Tani Indonesia Jabar Siap Bersinergi dengan Pemda untuk Wujudkan Swasembada Pangan
Waduh, Puluhan Bus Sekolah...
Waduh, Puluhan Bus Sekolah di Bandung Era Ridwan Kamil Jadi Barang Rongsokan
Soroti Penjualan Pupuk...
Soroti Penjualan Pupuk di Atas HET, PMII Pamekasan: Bebani Petani dan Langgar Regulasi
Kantor Pemuda Pancasila...
Kantor Pemuda Pancasila Jabar Diserang Massa Ormas, 3 Kendaraan Rusak, Beberapa Anggota Dilarikan ke RS
Petani di Musi Rawas...
Petani di Musi Rawas Ditemukan Tewas dengan 8 Luka Tusukan
Rekomendasi
Usulkan Reformasi RUU...
Usulkan Reformasi RUU Penyiaran, Fraksi Golkar: Cari Solusi yang Adaptif dan Inklusif
Ernando Ari Tak Gentar...
Ernando Ari Tak Gentar Saingi Emil Audero: Selama Makan Nasi, Saya Siap!
AS dan Israel Ingin...
AS dan Israel Ingin Pindahkan Paksa Warga Gaza ke 3 Negara Afrika Timur
Berita Terkini
Kepala Sekolah SDN 02...
Kepala Sekolah SDN 02 Srogol Apresiasi Kegiatan Literasi MNC Peduli dan MNC Land
16 menit yang lalu
Matangkan Jakarta Kota...
Matangkan Jakarta Kota Global, QRIS Tap dengan NFC Resmi Diterapkan di MRT
38 menit yang lalu
Dharma Jaya Resmikan...
Dharma Jaya Resmikan Hub Channel Pertama di Cengkareng
43 menit yang lalu
Sungai Batanghari Meluap,...
Sungai Batanghari Meluap, 30 Sekolah di Muarojambi Terendam Banjir
46 menit yang lalu
Berkah Ramadan, KPN...
Berkah Ramadan, KPN Corp Salurkan Bantuan untuk Sekolah Anak-anak Kurang Mampu
52 menit yang lalu
Gempa 5,5 Guncang Toli-Toli...
Gempa 5,5 Guncang Toli-Toli Sulteng, BMKG: Waspadai Gempa Susulan
1 jam yang lalu
Infografis
Hati-hati, Ini 5 Efek...
Hati-hati, Ini 5 Efek Puasa Tanpa Sahur bagi Kesehatan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved