Anggaran Rp20 M untuk Kelanjutan Proyek RS Batua Terancam Dialihkan

Jum'at, 29 Januari 2021 - 09:05 WIB
loading...
A A A
"Mudah-mudahan audit bisa segera selesai, keputusannya bisa segera ada kita lihat apakah secara rekomendasi bisa dilanjutkan atau tidak, kita tunggu," tambah dia.

Pengamat Infrastruktur Universitas Fajar (Unifa), Nur Khaerat Nur mengatakan bangunan yang lama terbengkalai berpotensi rusak. Apalagi bila dibiarkan terguyur hujan dan terpapar sinar matahari.

"Bangunan yang terhambat itu ada pengaruhnya. Karena setiap bangunan butuh perawatan. Jika tidak, mutu dan kualitas konstruksinya akan menurun," ujar dia.



Menurut dia, perlu ada audit konstruksi secara detail melihat kondisi gedung saat ini. Kemudian disandingkan dengan perencanaan yang diinginkan sebelum pembangunan gedung itu dijalankan.

Khaerat mengungkapkan konstruksi beton yang bengkok bahkan bolong bisa jadi salah satu acuan. Kondisi itu disebutnya rawan bila diperuntukkan untuk penggunaan jangka panjang.

"Bangunan ini bukan hanya dampak kerugian biaya. Tetapi nyawa manusia dipertaruhkan. Bahaya ketika suatu bangunan yang tidak aman lalu tetap digunakan," ungkap Nur Khaerat.

Dia menambahkan peruntukan gedung yang akan digunakan untuk melakukan aktivitas medis ini harus betul-betul melihat aspek keselamatan. Kerugian biaya harus dikesampingkan dahulu.

"Jangan dipaksakan, kalau memang tidak layak atau mutu dan kualitas gedungnya sudah tidak sesuai. Memang bisa digunakan tetapi rawan sekali runtuh," imbuh dia.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1641 seconds (0.1#10.140)