2 Warga Tewas Tertimbun Longsor saat Asyik Menambang Emas
loading...
A
A
A
MURATARA - Dua warga Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, Hendri (27) dan Suharto (35), hilang tertimbun longsor akibat terjebak di kedalaman 25 meter saat berburu emas di Sungai Sipa, Desa Lubuk Bedorong, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.
Kejadian yang menimpah kedua korban terjadi, Rabu (27/1/2021) sekitar pukul 02.00 WIB. Keduanya diketahui berburu butiran emas atau batu oren di Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Provinsi Jambi.
“Infonya kedua korban sedang mencari emas dengan cara melubang, dan semalam hujan deras sehingga lubang yang mereka gali mengalami longsor, yang menyebabkan keduanya tertimbun,” kata warga, Sukur.
Baca Juga: Polisi Kejar Bos Tambang Emas Tanpa Izin di Lebak
Dijelaskan Sukur, proses evakuasi itu cukup sulit, karena timbunan tanah menutupi seluruh lubang galian. Warga menduga, tidak hanya ada satu lubang di dalam galian itu, sehingga menyulitkan proses pencarian.
Banyak masyarakat dari Desa Karang Anyar berupaya mendatangi lokasi kejadian di wilayah Limun, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, untuk membantu proses pencarian korban. Bahkan pihak keluarga sudah menyiapkan mobil ambulans khusus untuk mengevakuasi.
Sementara itu,Camat Rupit Denny Andri mengaku, belum mendapatkan informasi jelas mengenai kejadian itu. Dia mengaku baru tahu informasi setelah dikonfirmasi para awak media.
Sedangkan Kepala Desa Karang Anyar, Amir membenarkan ada dua warganya yang tertimbun dalam lubang galian tambang emas di Sarolangun Jambi. “Iya benar, keduanya sudah ditemukan, dan sudah dimakamkan tadi, Kamis (28/1/2021),” kata Amir.
Ditambahkan Amir,banyak warga dari Desa Karang Anyar datang ke lokasi kejadian untuk membantu evakuasi korban. Proses evakuasi cukup lama karena harus menyedot air yang sudah memenuhi lubang tersebut. “Alhamdulillah korban berhasil ditemukan dengan cara airnya disedot, korban langsung dijemput pakai ambulan dari desa kami,” ujarnya.
Dia pun mengaku warganya banyak yang mencari nafkah di lokasi tambang emas ilegal tersebut. “Iya memang banyak warga kami mencari nafkah di sana, karena di sini mereka tidak ada pekerjaan,” tandas Kades Karang Anyar ini.
Kejadian yang menimpah kedua korban terjadi, Rabu (27/1/2021) sekitar pukul 02.00 WIB. Keduanya diketahui berburu butiran emas atau batu oren di Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Provinsi Jambi.
“Infonya kedua korban sedang mencari emas dengan cara melubang, dan semalam hujan deras sehingga lubang yang mereka gali mengalami longsor, yang menyebabkan keduanya tertimbun,” kata warga, Sukur.
Baca Juga: Polisi Kejar Bos Tambang Emas Tanpa Izin di Lebak
Dijelaskan Sukur, proses evakuasi itu cukup sulit, karena timbunan tanah menutupi seluruh lubang galian. Warga menduga, tidak hanya ada satu lubang di dalam galian itu, sehingga menyulitkan proses pencarian.
Banyak masyarakat dari Desa Karang Anyar berupaya mendatangi lokasi kejadian di wilayah Limun, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, untuk membantu proses pencarian korban. Bahkan pihak keluarga sudah menyiapkan mobil ambulans khusus untuk mengevakuasi.
Sementara itu,Camat Rupit Denny Andri mengaku, belum mendapatkan informasi jelas mengenai kejadian itu. Dia mengaku baru tahu informasi setelah dikonfirmasi para awak media.
Sedangkan Kepala Desa Karang Anyar, Amir membenarkan ada dua warganya yang tertimbun dalam lubang galian tambang emas di Sarolangun Jambi. “Iya benar, keduanya sudah ditemukan, dan sudah dimakamkan tadi, Kamis (28/1/2021),” kata Amir.
Ditambahkan Amir,banyak warga dari Desa Karang Anyar datang ke lokasi kejadian untuk membantu evakuasi korban. Proses evakuasi cukup lama karena harus menyedot air yang sudah memenuhi lubang tersebut. “Alhamdulillah korban berhasil ditemukan dengan cara airnya disedot, korban langsung dijemput pakai ambulan dari desa kami,” ujarnya.
Dia pun mengaku warganya banyak yang mencari nafkah di lokasi tambang emas ilegal tersebut. “Iya memang banyak warga kami mencari nafkah di sana, karena di sini mereka tidak ada pekerjaan,” tandas Kades Karang Anyar ini.
(nic)