Dampak COVID-19, Bule Belanda Banting Setir dari Usaha Wisata ke Jualan Mie Ayam
loading...
A
A
A
SLEMAN - Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, namun juga sektor perekonomian, termasuk keberlangsungan pelaku usaha sektor pariwisata . Hal ini seperti yang dialami biro perjalanan wisata Pamitran milik pasangan Charlotte Peeters (35) dan Arya Andika Widyadana (37) di Jalan Moses Gatotkaca, Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman.
Adanya pandemi COVID-19 pada Maret 2020 menjadikan usaha perjalanan wisata yang mereka geluti dengan segmen wisatawan mancanegara itu vakum. Karena vakum Agustus 2020 mereka banting setir di bidang kuliner, yakni dengan membuka warung bakso dan mie ayam dengan nama Bakso Mia Ayam Tolelet yang menempati garasi kantornya berukuran 3 X 6 meter.
Keberadaan warung bakso mie ayam Tolelet itu pun menjadi viral saat diunggah di media sosial (medsos) Tik Tok, pada awal penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Sleman 11 Januari 2021. Dalam video itu, Charlotte Peeters terlihat memegang mangkuk bakso sambil berjoget. Setelah viral sekaang banyak pembeli yang datang ke tempat tersebut. Terutama ingin mencicipi mie ayam buatan bule Belanda itu.
Charlotte Peeters menceritakan sebelum menetap di Yogyakarta, ia tinggal di Kota Oss, Provinsi Brebant Utara, Belanda. Tahun 2009 ke Yogyakarta, untuk belajar bahasa Indonesia karena akan bekerja di Indonesia. Sejak itu menetap di Yogyakarta dan mendapatkan visa Kartu Izin Tinggal Tetap (Kitap). Pada 13 Desember 2011 menikah dengan Arya Andika Widyadana. Dari penikahannya dianugerahi satu putri dan satu putra.
Kemudian bersama suaminya mendirikan usaha jasa perjalanan wisata, Pamitran Tour and Travel. Di samping itu, mereka juga membuka usaha kuliner mia ayam Bangka. Tapi karena saat itu mereka masih fokus pada usaha perjalanan wisata, warung mie ayam tersebut akhirnya tidak dilanjutkan.
Beberapa tahun fokus pada usaha perjalanan wisata, tiba-tiba pada awa Maert 2020 muncul pandemi COVID-19, sehingga menyebabkan usaha perjalanan wisata mereka vakum. Setelah vakum beberapa bulan, pada Agustus 2021, mencoba membuka usaha kuliner bakso dan mie ayam. Alasan memilih membuka kuliner itu, karena sesuai dengan hobi keduanya. “Kebetulan kami memang suka kuliner,suami suka bakso, saya suka mia ayam,” kata Charlie sapaan Charlotte Peeters.
Mereka pun menjadikan garasi tempat tingggalnya yang berukuran 3 X 6 cm menjadi warung bakso mia ayam dengan nama Warung bakso Mie ayam Telolet. Warung bakso mia ayam mereka menjadi viral setelah diunggah pada media sosial (Medsos) Tiktok.
Pada awal penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Sleman 11 Januari 2021. “Suami saya membuat video Tiktok Dalam video itu, saya diminta memegang mangkuk bakso sambil joget-joget, bercanda saja.” ungkapnya.
Menurut Charlie, setelah viral, pembelinya bertambah banyak. Sebelum viral hanya mencapai puluhan porsi per hari dan setelah viral mampu menjual antara 150 hingga 200 porsi per hari. Termasuk jam bukanya. Biasanya buka dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB. Tapi setelah viral maskimal sampai pukul 17.00 WIB. “Beberapa hari ini kami tutup maksimal jam 5 sore, karena sudah habis,” jelasnya.
Bertambahnya jumlah pembeli membuat Charlie yang tadinya hanya bertiga dengan suami dan seorang koki, menambah karyawan menjadi tiga orang. Selain karyawan, mereka juga mendapat bantuan tenaga dari mertua Charlie atau ibu dari Arya dan keluarganya.
Adanya pandemi COVID-19 pada Maret 2020 menjadikan usaha perjalanan wisata yang mereka geluti dengan segmen wisatawan mancanegara itu vakum. Karena vakum Agustus 2020 mereka banting setir di bidang kuliner, yakni dengan membuka warung bakso dan mie ayam dengan nama Bakso Mia Ayam Tolelet yang menempati garasi kantornya berukuran 3 X 6 meter.
Keberadaan warung bakso mie ayam Tolelet itu pun menjadi viral saat diunggah di media sosial (medsos) Tik Tok, pada awal penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Sleman 11 Januari 2021. Dalam video itu, Charlotte Peeters terlihat memegang mangkuk bakso sambil berjoget. Setelah viral sekaang banyak pembeli yang datang ke tempat tersebut. Terutama ingin mencicipi mie ayam buatan bule Belanda itu.
Charlotte Peeters menceritakan sebelum menetap di Yogyakarta, ia tinggal di Kota Oss, Provinsi Brebant Utara, Belanda. Tahun 2009 ke Yogyakarta, untuk belajar bahasa Indonesia karena akan bekerja di Indonesia. Sejak itu menetap di Yogyakarta dan mendapatkan visa Kartu Izin Tinggal Tetap (Kitap). Pada 13 Desember 2011 menikah dengan Arya Andika Widyadana. Dari penikahannya dianugerahi satu putri dan satu putra.
Kemudian bersama suaminya mendirikan usaha jasa perjalanan wisata, Pamitran Tour and Travel. Di samping itu, mereka juga membuka usaha kuliner mia ayam Bangka. Tapi karena saat itu mereka masih fokus pada usaha perjalanan wisata, warung mie ayam tersebut akhirnya tidak dilanjutkan.
Beberapa tahun fokus pada usaha perjalanan wisata, tiba-tiba pada awa Maert 2020 muncul pandemi COVID-19, sehingga menyebabkan usaha perjalanan wisata mereka vakum. Setelah vakum beberapa bulan, pada Agustus 2021, mencoba membuka usaha kuliner bakso dan mie ayam. Alasan memilih membuka kuliner itu, karena sesuai dengan hobi keduanya. “Kebetulan kami memang suka kuliner,suami suka bakso, saya suka mia ayam,” kata Charlie sapaan Charlotte Peeters.
Mereka pun menjadikan garasi tempat tingggalnya yang berukuran 3 X 6 cm menjadi warung bakso mia ayam dengan nama Warung bakso Mie ayam Telolet. Warung bakso mia ayam mereka menjadi viral setelah diunggah pada media sosial (Medsos) Tiktok.
Pada awal penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Sleman 11 Januari 2021. “Suami saya membuat video Tiktok Dalam video itu, saya diminta memegang mangkuk bakso sambil joget-joget, bercanda saja.” ungkapnya.
Menurut Charlie, setelah viral, pembelinya bertambah banyak. Sebelum viral hanya mencapai puluhan porsi per hari dan setelah viral mampu menjual antara 150 hingga 200 porsi per hari. Termasuk jam bukanya. Biasanya buka dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB. Tapi setelah viral maskimal sampai pukul 17.00 WIB. “Beberapa hari ini kami tutup maksimal jam 5 sore, karena sudah habis,” jelasnya.
Bertambahnya jumlah pembeli membuat Charlie yang tadinya hanya bertiga dengan suami dan seorang koki, menambah karyawan menjadi tiga orang. Selain karyawan, mereka juga mendapat bantuan tenaga dari mertua Charlie atau ibu dari Arya dan keluarganya.