Jabar Kebanjiran Hoax Vaksinasi COVID-19, Warga Diminta Teliti dan Kritis

Kamis, 21 Januari 2021 - 06:07 WIB
loading...
Jabar Kebanjiran Hoax Vaksinasi COVID-19, Warga Diminta Teliti dan Kritis
Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
BANDUNG - Kabar bohong (hoax) membanjiri Jawa Barat seiring pelaksanaan vaksinasi COVID-19 hingga membuat masyarakat panik dan takut disuntik vaksin COVID-19.

Hingga saat ini, sedikitnya 51 hoaks vaksinasi COVID-19 telah berhasil diklarifikasi oleh Tim Jabar Saber Hoaks (JSH). Adapun aduan masyarakat terkait hoaks vaksinasi COVID-19 selama Januari 2021 saja mencapai 182 aduan.

Senior Fact Checker JSH, Alfianto Yustinova mengatakan, persebaran hoaks vaksinasi COVID-19 tergolong cepat karena beredar melalui media sosial dan aplikasi percakapan.

"Setelah penyuntikan pertama vaksin, aduan semakin meningkat. Banyak sekali hoaks soal vaksinasi COVID-19 yang muncul," ungkap Alfianto di Kota Bandung, Rabu (20/1/2021).

JSH membuka banyak kanal informasi untuk memudahkan masyarakat menyampaikan aduan. Selain melalui media sosial, JSH menyediakan nomor hotline 082118670700 yang dapat diakses masyarakat.

Alfianto menjelaskan, tema hoaks vaksinasi COVID-19 terus berganti dari waktu ke waktu. Awalnya, hoax membicarakan soal kehalalan vaksin COVID-19. Namun, kini, hoax mayoritas membahas chip dalam vaksin COVID-19.

Selain itu, kata Alfianto, banyak hoaks terkait bahaya vaksin COVID-19, seperti informasi soal santri yang pingsan usai disuntik COVID-19.

"Beredar video santri yang pingsan setelah disuntik vaksin COVID-19. Padahal, video tersebut sudah ada sejak 2018. Saat itu, santri disuntik vaksin difteri. Hoaks yang menyesatkan seperti itu banyak ditemukan," ungkapnya.

Pihaknya berharap, masyarakat lebih teliti dan kritis saat mengakses informasi, terutama terkait vaksinasi COVID-19. Jika ragu terhadap informasi yang didapatkan, masyarakat dapat mengonfirmasi ke JSH sebelum memercayai informasi tersebut.

Sementara itu, Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (Unisba) Santi Indra Astuti menyatakan, hoaks vaksinasi COVID-19 dapat memicu kebingungan di tengah masyarakat. Sebab, masyarakat sulit membedakan infomasi yang benar dan bohong.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0997 seconds (0.1#10.140)