Tim DVI Berhasil Identifikasi Satu Jenazah Korban Gempa Sulbar
loading...
A
A
A
MAMUJU - Jajaran Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Sulawesi Sulsel (Sulsel) berhasil mengidentifikasi satu jenazah korban gempa bumi Sulbar yang sebelumnya ditemukan tim SAR gabungan.
Kabid Dokkes Polda Sulbar , Kombes Pol dr Asmarahadi mengatakan, proses identifikasi dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju. Korban diketahui berjenis kelamin laki-laki bernama Simon (25), ia merupakan warga Kabupaten Mamasa, Sulbar.
"Alhamdulilah sudah ada korban yang sebelumnya ditemukan tim SAR gabungan tanpa identitas. Sekarang hasil identifikasi atas nama Simon, laki-laki berusia 25 tahun. Jenazah tersebut merupakan jenazah yang ke-25 kami terima dari tim SAR , syukur sudah bisa diidentifikasi," ucap Asmarahadi, Senin (18/1/2021).
Dia menjelaskan, keluarga korban telah dihubungi pihaknya untuk mengambil jenazah Simon.
"Rencananya pihak keluarga akan bawa korban yang kami identifikasi ke Mamasa untuk disemayamkan dan dikebumikan di pemakaman keluarga mereka," tutur Asmarahadi.
Perwira menengah Polri tiga bunga ini menyarankan agar masyarakat berkoordinasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju, bilamana merasa kehilangan keluarga dalam peristiwa gempa bumi pada Jumat 15 Januari 2021 lalu.
"Untuk pendataan post mortem dan ante mortem agar lebih mudah," tukasnya.
Kabid Dokkes Polda Sulbar , Kombes Pol dr Asmarahadi mengatakan, proses identifikasi dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju. Korban diketahui berjenis kelamin laki-laki bernama Simon (25), ia merupakan warga Kabupaten Mamasa, Sulbar.
"Alhamdulilah sudah ada korban yang sebelumnya ditemukan tim SAR gabungan tanpa identitas. Sekarang hasil identifikasi atas nama Simon, laki-laki berusia 25 tahun. Jenazah tersebut merupakan jenazah yang ke-25 kami terima dari tim SAR , syukur sudah bisa diidentifikasi," ucap Asmarahadi, Senin (18/1/2021).
Dia menjelaskan, keluarga korban telah dihubungi pihaknya untuk mengambil jenazah Simon.
"Rencananya pihak keluarga akan bawa korban yang kami identifikasi ke Mamasa untuk disemayamkan dan dikebumikan di pemakaman keluarga mereka," tutur Asmarahadi.
Perwira menengah Polri tiga bunga ini menyarankan agar masyarakat berkoordinasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju, bilamana merasa kehilangan keluarga dalam peristiwa gempa bumi pada Jumat 15 Januari 2021 lalu.
"Untuk pendataan post mortem dan ante mortem agar lebih mudah," tukasnya.
(luq)