Banjir Tak Kunjung Surut, Dinsos Mojokerto Dirikan Dapur Umum
loading...
A
A
A
MOJOKERTO - Banjir yang merendam ratusan dua dusun di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, membuat aktivitas warga lumpuh. Bahkan, saat ini ketinggian air semkin meningkat.
Kondisi ini membuat ratusan warga sekitar tak bisa beraktivitas. Praktis, warga hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah untuk mencukupi kebutuhan pangan setiap hari.
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mojokero pun telah mendirikan dapur umum (DU) guna mensuplai kebutuhan makan warga terdampak banjir. Setiap hari seribuan bungkus makanan siap saji didistribusikan kepada warga terdampak banjir.
(Baca juga: Sejak Tahun Baru, Banjir Rendam Ratusan Rumah Warga Tempuran Mojokerto )
"Sampai saat ini jumlahnya sebanyak 1.325 porsi makanan yang kita siapkan setiap harinya untuk warga korban banjir," kata Imam Syaifudin, 36, Koordinator DU Dinsos Kabupaten Mojokerto, Senin (11/1/2021).
Setiap hari, ada puluhan petugas dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinsos Kabupaten Mojokertyo yang ditugaskan untuk menyiapkan kebutuhan pangan warga korban banjir. Mereka melakukan piket secara bergantian lantaran banjir diprediksi akan cukup lama.
"Sebenarnya ini sudah yang kedua kalinya. Awalnya dulu sempat dibuka DU, tapi karena surut kita tutup, nah sekarang banjir lagi sehingga langsung kita buka kembali," jelas Imam.
Imam mengaku tak mengetahui sampai kapan DU ini dibuka. Namun, ia memastikan DU akan terus dibuka selama banjir masih merendam pemukiman penduduk di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko.
(Baca juga: Perwira Polda Papua Dikeroyok, Polres Sleman Identifikasi Pelaku )
"Sejauh ini untuk stok masih cukup. Untuk sampai kapan dibuka, ya tentunya selama banjir ini masih merendam akan kita buka terus," terang Imam.
Sementara itu, banjir di dua Dusun di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto kian bertambah parah. Hujan lebat yang melada wilayah hulu, membuat ketinggian air yang merendam rumah warga semakin meningkat.
"Ketinggian di rumah warga bervariasi sekarang naik, berkisar antara 50 sampai 90 cm," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini.
Menurut Zaini, banjir juga semakin meluas. Dari data yang dikantongi pihaknya, hingga pukul 13.00 WIB jumlah rumah yang terdampak banjir mencapai 393 rumah. Rinciannya 61 rumah di Dusun Tempuran, 332 rumah di Dusun Bekucuk.
Sejumlah upaya terus dilakukan BPBD Kabupaten Mojokerto guna mengurangi debit air yang merendam pemukiman warga ini. Yakni dengan menyedot air menggunakan pompa-pompa yang ada. Selain itu, upaya pembersihan sungai dari sampah juga terus dilakukan.
"Kita dapat bantuan pompa penyedot air dari BBWS. Ini akan kita manfaatkan semaksimal mungkin bagaimana menanggulangi banjir," tandas Zaini.
Kondisi ini membuat ratusan warga sekitar tak bisa beraktivitas. Praktis, warga hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah untuk mencukupi kebutuhan pangan setiap hari.
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mojokero pun telah mendirikan dapur umum (DU) guna mensuplai kebutuhan makan warga terdampak banjir. Setiap hari seribuan bungkus makanan siap saji didistribusikan kepada warga terdampak banjir.
(Baca juga: Sejak Tahun Baru, Banjir Rendam Ratusan Rumah Warga Tempuran Mojokerto )
"Sampai saat ini jumlahnya sebanyak 1.325 porsi makanan yang kita siapkan setiap harinya untuk warga korban banjir," kata Imam Syaifudin, 36, Koordinator DU Dinsos Kabupaten Mojokerto, Senin (11/1/2021).
Setiap hari, ada puluhan petugas dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinsos Kabupaten Mojokertyo yang ditugaskan untuk menyiapkan kebutuhan pangan warga korban banjir. Mereka melakukan piket secara bergantian lantaran banjir diprediksi akan cukup lama.
"Sebenarnya ini sudah yang kedua kalinya. Awalnya dulu sempat dibuka DU, tapi karena surut kita tutup, nah sekarang banjir lagi sehingga langsung kita buka kembali," jelas Imam.
Imam mengaku tak mengetahui sampai kapan DU ini dibuka. Namun, ia memastikan DU akan terus dibuka selama banjir masih merendam pemukiman penduduk di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko.
(Baca juga: Perwira Polda Papua Dikeroyok, Polres Sleman Identifikasi Pelaku )
"Sejauh ini untuk stok masih cukup. Untuk sampai kapan dibuka, ya tentunya selama banjir ini masih merendam akan kita buka terus," terang Imam.
Sementara itu, banjir di dua Dusun di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto kian bertambah parah. Hujan lebat yang melada wilayah hulu, membuat ketinggian air yang merendam rumah warga semakin meningkat.
"Ketinggian di rumah warga bervariasi sekarang naik, berkisar antara 50 sampai 90 cm," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini.
Menurut Zaini, banjir juga semakin meluas. Dari data yang dikantongi pihaknya, hingga pukul 13.00 WIB jumlah rumah yang terdampak banjir mencapai 393 rumah. Rinciannya 61 rumah di Dusun Tempuran, 332 rumah di Dusun Bekucuk.
Sejumlah upaya terus dilakukan BPBD Kabupaten Mojokerto guna mengurangi debit air yang merendam pemukiman warga ini. Yakni dengan menyedot air menggunakan pompa-pompa yang ada. Selain itu, upaya pembersihan sungai dari sampah juga terus dilakukan.
"Kita dapat bantuan pompa penyedot air dari BBWS. Ini akan kita manfaatkan semaksimal mungkin bagaimana menanggulangi banjir," tandas Zaini.
(msd)