Isyarat Rahmania Ekananda, Istri Perwira TNI AU Sebelum Menjadi Korban Sriwijaya Air
loading...
A
A
A
KEDIRI - Sepekan sebelum peristiwa pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Ny Nanik Mardiati Zarkasi merasakan ada pembawaan yang beda pada diri Rahmania Ekananda (40), putrinya. Rahmania yang merupakan istri perwira TNI AU dan sekaligus menjadi salah satu penumpang Sriwijaya Air tersebut, terlihat lebih bahagia. Tidak hanya senantiasa tampak berseri seri dan murah senyum.
Selama berkunjung di rumah Rahmania di Jakarta, Ny Nanik juga merasakan putrinya selalu berusaha menyenangkan hatinya. "Pembawaan Nia (Rahmania Ekananda) selalu tersenyum," tutur Ny Nanik Mardiati Zarkasi kepada wartawan di rumahnya Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri Minggu (10/1/2021). Di rumahnya Jakarta, Rahmania hidup bersama dua anaknya. Yakni Fazila Ammara (6) dan Fathima Ashlina (2,5).
(Baca juga: Korban Sriwijaya Air, Rahmania Ekananda dan 2 Anaknya Sempat Liburan Tahun Baru di Kediri )
Ia ditemani Dinda Amelia (16), pengasuh anaknya yang juga turut serta menjadi penumpang Sriwijaya Air. Rahmania Ekananda yang lahir 22 November 1981 tersebut merupakan lulusan Fakultas Psikologi di salah satu kampus di Surabaya. Sejak dinikahi perwira TNI AU Kolonel Tek Ahmad Khaidir tahun 2005 di Pare, Kediri, tempat tinggal Rahmania berpindah pindah.
Saat Khaidir menjabat Kepala Sekolah SMK Penerbangan Angkasa Lanud Iswahyudi, mereka berdomisili di Madiun. Mereka pindah ke Jakarta saat Khaidir bertugas di Mabes TNI. Saat ini Kolonel Tek Khaidir menjabat sebagai Kadislog Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan. Rahmania beserta anak dan pengasuh anaknya juga kembali ikut pindah ke Pontianak.
(Baca juga: Rahmania Ekananda, Istri Perwira TNI AU Jadi korban Sriwijaya Air, Ini Kata Temannya )
Menurut Ny Nanik, selama dirinya di Jakarta, ia melihat putrinya sibuk mengurus kepindahan sekolah kedua cucunya dari Pontianak ke Jakarta. Ny Nanik memang menyarankan Rahmania untuk menyekolahkan anak anaknya di Jakarta. "Agar mudah menemui daripada ke Pontianak," kata Ny Nanik. Selama bertemu di Jakarta itu, apa yang menjadi keinginan Ny Nanik, selalu dituruti Rahmania.
Ny Nanik tidak menangkap hal itu sebagai isyarat buruk. Yakni dirinya bakal berpisah dengan putrinya sekaligus tidak bisa menggendong kedua cucunya lagi. Bagi Ny Nanik, sikap menyenangkan putrinya sebagai hal biasa. Wujud tawadu atau bakti seorang anak kepada orang tua.
(Baca juga: Co Pilot Fadly Satrianto Alumni FH Unair Jadi Korban Jatuhnya Sriwijaya Air )
Di sisi lain, ia menilai putrinya termasuk orang yang baik. Rahmania dikenal pemurah sekaligus ringan tangan kepada keluarga maupun orang lain yang membutuhkan.
Selama berkunjung di rumah Rahmania di Jakarta, Ny Nanik juga merasakan putrinya selalu berusaha menyenangkan hatinya. "Pembawaan Nia (Rahmania Ekananda) selalu tersenyum," tutur Ny Nanik Mardiati Zarkasi kepada wartawan di rumahnya Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri Minggu (10/1/2021). Di rumahnya Jakarta, Rahmania hidup bersama dua anaknya. Yakni Fazila Ammara (6) dan Fathima Ashlina (2,5).
(Baca juga: Korban Sriwijaya Air, Rahmania Ekananda dan 2 Anaknya Sempat Liburan Tahun Baru di Kediri )
Ia ditemani Dinda Amelia (16), pengasuh anaknya yang juga turut serta menjadi penumpang Sriwijaya Air. Rahmania Ekananda yang lahir 22 November 1981 tersebut merupakan lulusan Fakultas Psikologi di salah satu kampus di Surabaya. Sejak dinikahi perwira TNI AU Kolonel Tek Ahmad Khaidir tahun 2005 di Pare, Kediri, tempat tinggal Rahmania berpindah pindah.
Saat Khaidir menjabat Kepala Sekolah SMK Penerbangan Angkasa Lanud Iswahyudi, mereka berdomisili di Madiun. Mereka pindah ke Jakarta saat Khaidir bertugas di Mabes TNI. Saat ini Kolonel Tek Khaidir menjabat sebagai Kadislog Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan. Rahmania beserta anak dan pengasuh anaknya juga kembali ikut pindah ke Pontianak.
(Baca juga: Rahmania Ekananda, Istri Perwira TNI AU Jadi korban Sriwijaya Air, Ini Kata Temannya )
Menurut Ny Nanik, selama dirinya di Jakarta, ia melihat putrinya sibuk mengurus kepindahan sekolah kedua cucunya dari Pontianak ke Jakarta. Ny Nanik memang menyarankan Rahmania untuk menyekolahkan anak anaknya di Jakarta. "Agar mudah menemui daripada ke Pontianak," kata Ny Nanik. Selama bertemu di Jakarta itu, apa yang menjadi keinginan Ny Nanik, selalu dituruti Rahmania.
Ny Nanik tidak menangkap hal itu sebagai isyarat buruk. Yakni dirinya bakal berpisah dengan putrinya sekaligus tidak bisa menggendong kedua cucunya lagi. Bagi Ny Nanik, sikap menyenangkan putrinya sebagai hal biasa. Wujud tawadu atau bakti seorang anak kepada orang tua.
(Baca juga: Co Pilot Fadly Satrianto Alumni FH Unair Jadi Korban Jatuhnya Sriwijaya Air )
Di sisi lain, ia menilai putrinya termasuk orang yang baik. Rahmania dikenal pemurah sekaligus ringan tangan kepada keluarga maupun orang lain yang membutuhkan.