Awas! Hoaks Vaksin Covid-19 Resahkan Warga Jawa Tengah

Senin, 04 Januari 2021 - 19:02 WIB
loading...
Awas! Hoaks Vaksin Covid-19...
ilustrasi
A A A
SEMARANG - Masyarakat diimbau tak percaya pada hoaks terkait vaksin Covid-19 . Pasalnya, kabar kedatangan vaksin Sinovac ke Jateng pagi tadi langsung diikuti kabar hoaks yang meresahkan.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai menghadiri acara peluncuran Bantuan Tunai Se-Indonesia oleh Presiden Joko Widodo secara daring, di Ruang Rapat Kantor Pemprov Jateng, Senin (4/1/2021). Ganjar meminta masyarakat mengikuti ketentuan yang ditetapkan pemerintah.

“Terkait dengan vaksin, sudah ikuti saja ketentuan dari pemerintah. Bahkan tadi kita dengan DPRD lagi bicara, bahkan juga dengan Majelis Ulama Indonesia. Malah yang menarik dari MUI Jateng, itu meminta tolong dong para kiai diprioritaskan,” kata Ganjar.

(Baca juga: Vaksinasi COVID-19 Tahap Pertama Sasar 31.255 Tenaga Kesehatan, Jateng Siapkan 2.785 Vaksinator )

Menurutnya, cerita tersebut adalah bukti bahwa hoaks-hoaks yang berkaitan dengan vaksin virus corona tidak benar. Ganjar pun meminta agar masyarakat tak mengindahkan hoaks tersebut. “Sehingga cerita-cerita hoaks yang beredar, jangan ikut, cuek aja, jangan didengerin,” tegas Ganjar.

Di sisi lain, tidak semuanya bisa langsung mendapatkan vaksin. Menurutnya, sudah ada urutan-urutan serta prioritas penerima vaksin. Yakni yang pertama untuk tenaga medis.

“Dan tidak setiap orang hari ini bisa divaksin, karena itu untuk pelayanan tenaga medis lebih dulu prioritasnya, yang kedua itu ada batasan umurnya juga sehingga ini tidak serta merta karena jumlah di awalnya masih terbatas,” katanya.

(Baca juga: Baru Jabat Wakil Dekan 2 Hari, Dosen Unpad Dicopot Dari Jabatannya Karena Pernah Jadi Pengurus HTI )

Dari fakta tersebut, Ganjar kembali menegaskan agar masyarakat tidak percaya pada hoaks. Jika menemukan ajakan-ajakan atau berita meragukan, Ganjar meminta masyarakat bertanya pada pemerintah.

“Jadi masyarakat jangan mempercayai hoaks, bisa bertanya kepada pemerintah. Lebih baik tanya pada kita, pada pemerintah karena semua itu ada ketentuannya,,” ujarnya.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2242 seconds (0.1#10.140)