Hanya 6% Orang Tua yang Setuju, Pemkot Cimahi Tangguhkan Rencana Sekolah Tatap Muka
loading...
A
A
A
CIMAHI - Pemkot Cimahi menunda pelaksanaan sekolah tatap muka hingga batas waktu yang belum ditentukan. Kondisi saat ini kasus COVID-19 di Cimahi masih tingi, selain itu banyak orang tua yang belum mengizinkan anaknya untuk belajar di sekolah.
"Untuk sekolah tatap muka ditangguhkan dulu karena COVID-19 masih jadi ancaman. Serta data dari Dinas Pendidikan menyebutkan kalau orang tua yang setuju sekolah tatap muka hanya 6%, sisanya tidak setuju," kata Plt Wali Kota Cimahi, Ngatiyana usai rapat dengan Dinas Pendidikan, Senin (4/1/2021).
Menurutnya, dari data itu bisa dilihat jika masih sangat banyak orang tua yang menginginkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Hal itu didasari karena kondisi saat ini dan masih adanya kekhawatiran akan penyebaran COVID-19 yang bisa saja terjadi dari lingkungan sekolah.
Untuk itu sekolah diminta melakukan persiapan terkait dengan kesiapan sarana dan prasarana agar tidak menjadi klaster penularan.
Termasuk kesiapan dari orang tua, komite sekolah, dan siswa, yang semuanya harus dituangkan dalam surat resmi sehingga semua bisa dipertanggungjawabkan.
"Belum tahu akan sampai kapan PJJ ini, karena harus melihat situasi, kondis, dan kesiapan. Jangan sampai membuat kebijakan tanpa perencanaan yang matang. Mengingat saat ini dari sekian banyak guru, masih ada lima orang yang positif COVID-19 ," tuturnya.
Dirinya sudah meminta Disdik untuk terjun ke masyarakat jemput bola mencari tahu kendala apa yang dialami saat PJJ. Supaya ketika PJJ ke depan semua siswa khususnya tingkat SD dan SMP di Cimahi semua bisa mengikutinya.
"Harus dicari tahu kendala PJJ apa dan solusinya bagaimana, agar tidak ada lagi siswa yang tidak bisa ikut," imbuhnya.
(Baca juga: Persediaan Kedelai Aman Tapi Harga Tinggi, Produsen Tahu Tempe di Purwakarta Enggan Produksi)
"Untuk sekolah tatap muka ditangguhkan dulu karena COVID-19 masih jadi ancaman. Serta data dari Dinas Pendidikan menyebutkan kalau orang tua yang setuju sekolah tatap muka hanya 6%, sisanya tidak setuju," kata Plt Wali Kota Cimahi, Ngatiyana usai rapat dengan Dinas Pendidikan, Senin (4/1/2021).
Menurutnya, dari data itu bisa dilihat jika masih sangat banyak orang tua yang menginginkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Hal itu didasari karena kondisi saat ini dan masih adanya kekhawatiran akan penyebaran COVID-19 yang bisa saja terjadi dari lingkungan sekolah.
Untuk itu sekolah diminta melakukan persiapan terkait dengan kesiapan sarana dan prasarana agar tidak menjadi klaster penularan.
Termasuk kesiapan dari orang tua, komite sekolah, dan siswa, yang semuanya harus dituangkan dalam surat resmi sehingga semua bisa dipertanggungjawabkan.
"Belum tahu akan sampai kapan PJJ ini, karena harus melihat situasi, kondis, dan kesiapan. Jangan sampai membuat kebijakan tanpa perencanaan yang matang. Mengingat saat ini dari sekian banyak guru, masih ada lima orang yang positif COVID-19 ," tuturnya.
Dirinya sudah meminta Disdik untuk terjun ke masyarakat jemput bola mencari tahu kendala apa yang dialami saat PJJ. Supaya ketika PJJ ke depan semua siswa khususnya tingkat SD dan SMP di Cimahi semua bisa mengikutinya.
"Harus dicari tahu kendala PJJ apa dan solusinya bagaimana, agar tidak ada lagi siswa yang tidak bisa ikut," imbuhnya.
(Baca juga: Persediaan Kedelai Aman Tapi Harga Tinggi, Produsen Tahu Tempe di Purwakarta Enggan Produksi)