Hanya 6% Orang Tua yang Setuju, Pemkot Cimahi Tangguhkan Rencana Sekolah Tatap Muka

Senin, 04 Januari 2021 - 15:16 WIB
loading...
Hanya 6% Orang Tua yang Setuju, Pemkot Cimahi Tangguhkan Rencana Sekolah Tatap Muka
Plt Wali Kota Cimahi ketika menggelar rapat dengan Dinas Pendidikan dan dinas terkait lainnya untuk membahas kemungkinan sekolah tatap muka tingkat SMP dan SD diberlakukan di Cimahi, Senin (4/1/2021). Foto/Dok.Humas
A A A
CIMAHI - Pemkot Cimahi menunda pelaksanaan sekolah tatap muka hingga batas waktu yang belum ditentukan. Kondisi saat ini kasus COVID-19 di Cimahi masih tingi, selain itu banyak orang tua yang belum mengizinkan anaknya untuk belajar di sekolah.

"Untuk sekolah tatap muka ditangguhkan dulu karena COVID-19 masih jadi ancaman. Serta data dari Dinas Pendidikan menyebutkan kalau orang tua yang setuju sekolah tatap muka hanya 6%, sisanya tidak setuju," kata Plt Wali Kota Cimahi, Ngatiyana usai rapat dengan Dinas Pendidikan, Senin (4/1/2021).

Menurutnya, dari data itu bisa dilihat jika masih sangat banyak orang tua yang menginginkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Hal itu didasari karena kondisi saat ini dan masih adanya kekhawatiran akan penyebaran COVID-19 yang bisa saja terjadi dari lingkungan sekolah.

Untuk itu sekolah diminta melakukan persiapan terkait dengan kesiapan sarana dan prasarana agar tidak menjadi klaster penularan.

Termasuk kesiapan dari orang tua, komite sekolah, dan siswa, yang semuanya harus dituangkan dalam surat resmi sehingga semua bisa dipertanggungjawabkan.

"Belum tahu akan sampai kapan PJJ ini, karena harus melihat situasi, kondis, dan kesiapan. Jangan sampai membuat kebijakan tanpa perencanaan yang matang. Mengingat saat ini dari sekian banyak guru, masih ada lima orang yang positif COVID-19 ," tuturnya.

Dirinya sudah meminta Disdik untuk terjun ke masyarakat jemput bola mencari tahu kendala apa yang dialami saat PJJ. Supaya ketika PJJ ke depan semua siswa khususnya tingkat SD dan SMP di Cimahi semua bisa mengikutinya.

"Harus dicari tahu kendala PJJ apa dan solusinya bagaimana, agar tidak ada lagi siswa yang tidak bisa ikut," imbuhnya.

(Baca juga: Persediaan Kedelai Aman Tapi Harga Tinggi, Produsen Tahu Tempe di Purwakarta Enggan Produksi)

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono mengakui ada sekitar 2.300 siswa SMP yang bermasalah dalam PJJ.

(Baca juga: Inflasi Tahunan Jabar 2,18%, Terendah Sejak 5 Tahun Terakhir)

Mereka tingkat kehadirannya rendah dan saat penilaian dan pengumpulan ujian ada yang tidak melaksanakan. Di Cimahi, total ada sebanyak 111 SD negeri dan swasta serta 44 SMP negeri dan swasta.

"Kendala sementara adalah karena akses teknologi. Seperti tidak punya ponsel atau kuota internet. Makanya nanti kita turun ke masyarakat untuk mencari solusi itu," ucapnya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1006 seconds (0.1#10.140)