Korupsi Dana Desa Rp290 Juta untuk Judi, Mantan Kepala Desa di Mojokerto Ditangkap

Selasa, 29 Desember 2020 - 15:14 WIB
loading...
Korupsi Dana Desa Rp290...
Polres Mojokerto Kota menangkap Riyantono mantan Kepala Desa Sumberwuluh, Dawarblandong, Mojokerto karena terlibat korupsi anggaran dana desa sebesar Rp290 juta. Ilustrasi/SINDOnews
A A A
MOJOKERTO - Jajaran Polres Mojokerto Kota menangkap Riyantono (50) mantan Kepala Desa Sumberwuluh, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto karena terlibat korupsi anggaran dana desa sebesar Rp290 juta. Tersangka Riyantono mengaku uang hasil korupsi digunakan untuk bermain judi.

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Dedy Supriadi mengatakan, tersangka Riyantono melakukan korupsi dana dana desa tahun 2018 lalu saat menjabat sebagai kepala desa sebesar Rp290 juta. Tersangka mengaku uang hasil korupsi digunakan untuk foya-foya dan bermain judi dadu .

(Baca: Gasak Dana Desa Rp170 Juta, Kades di Lampung Barat Terancam Dibui 20 Tahun)

“Akibat tindak korupsi yang dilakukan mantan kepala desa tersebut lima paket proyek pembangunan di Desa Sumberwuluh tak bisa terlaksana. Sehingga sejumlah warga berinisiatif melapor ke Polres Mojokerto Kota,” kata Kapolres, Selasa (29/12/2020).

Uang sebanyak Rp290 juta, kata Kapolres, itu diambil dari bendahara di Bank Jatim lalu diminta dan dibuat main judi dadu. “Dari balai desa Polisi menyita sejumlah barang bukti seperti satu bendel legalisir surat keputusan Bupati pengesahan keputusan kepala desa, satu bendel rencana anggaran biaya saluran program saluran drainase, RAB pembangunan tembok penahan jalan dan masih banyak barang bukti lainnya,” ujar Kapolres.

(Baca juga: Diduga Terlibat Korupsi, Sekdes Pekon Kutawaringin Ditahan Polisi)

Menurut Kapolres, terhadap tersangka dilakukan penahanan penyalahgunaan dana PNM ADD yang berdasarkan pengakuan tersangka untuk judi yang dilakukan bersama kawan-kawannya.

“Tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 Undang-undang Nomer 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi dengan ancaman diatas empat tahun dan atau denda Rp200 juta hingga Rp1 miliar,” tandasnya.
(sms)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1948 seconds (0.1#10.140)