Tolak Rapid Test, Pedagang Sayur di Malang Marahi Polisi
loading...
A
A
A
MALANG - Rapid test COVID-19 yang dilakukan secara massal oleh petugas di Pasar Sayur Kapangploso, Malang, Jawa Timur sempat diwarnai ketegangan. Seorang pedagang yang suhu tubuhnya 38 derajat Celicius memarahi polisi dan menolak ikut tes cepat atau rapid test. Petugas melakukan rapid test massal karena sebelumnya 3 pedagang positif terinfeksi COVID-19, di mana 2 meninggal dunia dan 1 sembuh.
Dengan dilengkapi alat pelindung diri (APD), petugas kesehatan dari Puskesmas Karangploso didampingi kepolisian serta personel TNI melakukan rapid test secara acak. Selain itu, rapid test ini digelar untuk mengantisipasi transmisi lokal, mengingat sudah ada 2 orang pedagang positif COVID-19 yang meninggal di wilayah tersebut. (Baca juga: Sadis, Gadis Cantik Dibantai di Depan Teman Prianya oleh Kakak Beradik)
Terlebih Pasar Karangploso merupakan salah satu penyuplai sayur dari petani langsung yang kemudian dikirim dan disebar ke beberapa kota di Jawa Timur. (Baca juga: Budak Sabu asal Mendawai Dibekuk, Modus Disimpan di Kotak Kabel Data)
Dengan membawa alat pengukur suhu tubuh, petugas kesehatan melakukan tes suhu tubuh kepada setiap pedagang di dalam pasar. Beberapa pedagang yang kedapatan memiliki suhu tubuh di atas 37 derajat langsung dibawa ke tempat steril untuk dilakukan rapid test.
Ketegangan sempat terjadi ketika salah seorang pedagang yang kedapatan memiliki suhu tuuh di atas 37 derajat Celcius sempat bersitegang dengan anggota polisi yang mengawal kegiatan. Pedagang tersebut mendadak marah-marah dan membentak-bentak polisi karena merasa sehat dan tidak ingin diperiksa. "Sopo sampeyen jenenge, tak fotone. Kok iso ngelengke ngono. Aku dudu kewan, aku kerjo neng kene. Aku wis nyerahno KTP," bentak pedagang tersebut. Petugas yang dibentak berusaha sabar dan menenangkan. Beberapa saat kemudian setelah ditenangkan oleh petugas lainnya, pedagang tersebut akhirnya bersedia mengikuti rapid test.
Ketua Tim Kesehatan Puskesmas Karangploso, dr Bagoes Ario mengatakan bahwa dari puluhan pedagang yang diperiksa tak satupun yang hasil test darahnya reaktif. "Hingga kini di wilayah Karangploso, Malang sudah ada 3 orang yang terkena virus Corona atau COVID-19. Dua di antaranya sudah meninggal dan satu lagi sedang menjalani isolasi mandiri," katanya.
Rapid test COVID-19 yang dilakukan secara massal oleh petugas di Pasar Sayur Kapangploso, Malang, Jawa Timur sempat diwarnai ketegangan. Seorang pedagang yang suhu tubuhnya 38 derajat Celicius memarahi polisi dan menolakan ikut tes cepat atau rapid test. Foto/iNews TV/Deni Irwinsyah
Dengan dilengkapi alat pelindung diri (APD), petugas kesehatan dari Puskesmas Karangploso didampingi kepolisian serta personel TNI melakukan rapid test secara acak. Selain itu, rapid test ini digelar untuk mengantisipasi transmisi lokal, mengingat sudah ada 2 orang pedagang positif COVID-19 yang meninggal di wilayah tersebut. (Baca juga: Sadis, Gadis Cantik Dibantai di Depan Teman Prianya oleh Kakak Beradik)
Terlebih Pasar Karangploso merupakan salah satu penyuplai sayur dari petani langsung yang kemudian dikirim dan disebar ke beberapa kota di Jawa Timur. (Baca juga: Budak Sabu asal Mendawai Dibekuk, Modus Disimpan di Kotak Kabel Data)
Dengan membawa alat pengukur suhu tubuh, petugas kesehatan melakukan tes suhu tubuh kepada setiap pedagang di dalam pasar. Beberapa pedagang yang kedapatan memiliki suhu tubuh di atas 37 derajat langsung dibawa ke tempat steril untuk dilakukan rapid test.
Ketegangan sempat terjadi ketika salah seorang pedagang yang kedapatan memiliki suhu tuuh di atas 37 derajat Celcius sempat bersitegang dengan anggota polisi yang mengawal kegiatan. Pedagang tersebut mendadak marah-marah dan membentak-bentak polisi karena merasa sehat dan tidak ingin diperiksa. "Sopo sampeyen jenenge, tak fotone. Kok iso ngelengke ngono. Aku dudu kewan, aku kerjo neng kene. Aku wis nyerahno KTP," bentak pedagang tersebut. Petugas yang dibentak berusaha sabar dan menenangkan. Beberapa saat kemudian setelah ditenangkan oleh petugas lainnya, pedagang tersebut akhirnya bersedia mengikuti rapid test.
Ketua Tim Kesehatan Puskesmas Karangploso, dr Bagoes Ario mengatakan bahwa dari puluhan pedagang yang diperiksa tak satupun yang hasil test darahnya reaktif. "Hingga kini di wilayah Karangploso, Malang sudah ada 3 orang yang terkena virus Corona atau COVID-19. Dua di antaranya sudah meninggal dan satu lagi sedang menjalani isolasi mandiri," katanya.
Rapid test COVID-19 yang dilakukan secara massal oleh petugas di Pasar Sayur Kapangploso, Malang, Jawa Timur sempat diwarnai ketegangan. Seorang pedagang yang suhu tubuhnya 38 derajat Celicius memarahi polisi dan menolakan ikut tes cepat atau rapid test. Foto/iNews TV/Deni Irwinsyah
(shf)