Lagi, Air Luapan Kali Lamong Rendam Gresik Selatan
loading...
A
A
A
GRESIK - Air luapan Kali Lamong kembali merendam wilayah Gresik Selatan, di sekitar wilayah Kecamatan Balongpanggang, Benjeng dan sebagian Cerme, Senin (28/12/2020).
Informasi yang dihimpun, air mulai masuk ke desa-desa Minggu malam (27/12/2020) sekitar pukul 21.45 WIB. Semakin pagi air terus membesar. Bahkan, debitnya lebih besar dari dua minggu lalu.
“Air luapan kali ini lebih besar dari yang kemarin. Jalan-jalan di Desa Pucung Balongpanggang mencapai 1 meter lebih,” ujar Sriyono, perangkat desa setempat.
Tidak hanya di Balongpanggang, di Kecamatan Benjeng juga air Kali Lamong datang semalam. Bahkan, langsung membesar debitnya. Padahal, banjir pertama dan kedua tidak besar.
“Seperti biasa, kalau Jombang, Mojokerto dan Lamongan sisi Seletan hujan, pasti banjir,” ujar Ahmad Hamim (35) warga Desa Sedapur Klagen, Benjeng, Gresik .
Desa Pucung di Kecamatan Balongpanggang dan Sedapur Klagen di Benjeng merupakan desa langganan banjir luapan Kali Lamong. Karena keduanya dekat dengan bantaran Kali Lamong. “Jadi sudah biasa. Kalau musim hujan pasti banjir berkali-kali,” aku Hamim.
Bahkan, di Desa Pucung kerap ada korban jiwa. Terakhir pada periode banjir awal 2020. Seorang siswa SMP terseret air Kali Lamong. “Bukan hanya kerugian harta, gagal panen. Tapi juga ada korban jiwa,” kata Sriyono, warga setempat.
(Baca juga: URC Meteor Polres Probolinggo Kota, Timsus Bersenjata Lengkap Siap Tumpas Tindak Kejahatan)
Atas dasar itulah, baik Sriyono maupun Hamim mendesak Pemkab Gresik segera mencari solusi dan banjir tidak dibiarkan bertahun-tahun.
(Baca juga: Tak Kantongi Ijin, Penggilingan Padi Keliling Kampung di Tuban Ditertibkan)
“Setiap pilkada selalu jadi komoditas kampanye. Tapi saat terpilih tinggal janji. Padahal 10 tahun memimpin,” pungkasnya.
Informasi yang dihimpun, air mulai masuk ke desa-desa Minggu malam (27/12/2020) sekitar pukul 21.45 WIB. Semakin pagi air terus membesar. Bahkan, debitnya lebih besar dari dua minggu lalu.
“Air luapan kali ini lebih besar dari yang kemarin. Jalan-jalan di Desa Pucung Balongpanggang mencapai 1 meter lebih,” ujar Sriyono, perangkat desa setempat.
Tidak hanya di Balongpanggang, di Kecamatan Benjeng juga air Kali Lamong datang semalam. Bahkan, langsung membesar debitnya. Padahal, banjir pertama dan kedua tidak besar.
“Seperti biasa, kalau Jombang, Mojokerto dan Lamongan sisi Seletan hujan, pasti banjir,” ujar Ahmad Hamim (35) warga Desa Sedapur Klagen, Benjeng, Gresik .
Desa Pucung di Kecamatan Balongpanggang dan Sedapur Klagen di Benjeng merupakan desa langganan banjir luapan Kali Lamong. Karena keduanya dekat dengan bantaran Kali Lamong. “Jadi sudah biasa. Kalau musim hujan pasti banjir berkali-kali,” aku Hamim.
Bahkan, di Desa Pucung kerap ada korban jiwa. Terakhir pada periode banjir awal 2020. Seorang siswa SMP terseret air Kali Lamong. “Bukan hanya kerugian harta, gagal panen. Tapi juga ada korban jiwa,” kata Sriyono, warga setempat.
(Baca juga: URC Meteor Polres Probolinggo Kota, Timsus Bersenjata Lengkap Siap Tumpas Tindak Kejahatan)
Atas dasar itulah, baik Sriyono maupun Hamim mendesak Pemkab Gresik segera mencari solusi dan banjir tidak dibiarkan bertahun-tahun.
(Baca juga: Tak Kantongi Ijin, Penggilingan Padi Keliling Kampung di Tuban Ditertibkan)
“Setiap pilkada selalu jadi komoditas kampanye. Tapi saat terpilih tinggal janji. Padahal 10 tahun memimpin,” pungkasnya.
(boy)