Selain Objek Wisata, Disparbud Jabar Siapkan Rapid Test Antigen di Hotel

Kamis, 24 Desember 2020 - 06:00 WIB
loading...
Selain Objek Wisata, Disparbud Jabar Siapkan Rapid Test Antigen di Hotel
ilustrasi
A A A
BANDUNG - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar berupaya mencegah munculnya klaster COVID-19 pada musim libur Natal 2020 dan Tahun 2021 (Nataru).

Sebagai langkah pencegahan, Disparbud Jabar sedikitnya 20.294 alat rapid test antigen yang akan disebar di sekitar 89 Objek wisata di Provinsi Jabar. Upaya tersebut diharapkan mampu menekan potensi penularan COVID-19, kkhususnya di tempat-tempat wisata.

(Baca juga: Aparat Gabungan Kawal Operasi Rapid Test Antigen di Rest Area Tol Cipularang dan Cipali )

"Untuk antisipasi kita lakukan rapid antigen atau swab antigen. Jadi, kita akan lakukan di tempat-tempat wisata tadi. Sebanyak 20.294 (alat rapid test antigen) sudah mulai disebar ke kabupaten/kota supaya ada skrining (pemeriksaan). Jangan sampai ke depan ada klaster baru di tempat wisata karena kerumunan," ujar Kepala Disparbud Jabar, Dedi Taufik, Rabu (23/12/2020).

Dedi melanjutkan, Pemprov Jabar telah mengeluarkan kebijakan bagi wisatawan untuk menunjukkan bukti negatif COVID-19 berdasarkan hasil rapid test antigen maupun swab test.

Meski begitu, Dedi memastikan bahwa wisatawan yang kadung datang ke Jabar, namun tidak bisa menunjukkan bukti tersebut tidak akan dikembalikan ke tempat asalnya.

(Baca juga: Libur Nataru, Korlantas Tegaskan Rest Area Ditutup Bila Sudah Capai 50% )

"Kalau ada wisatawan yang tidak bawa surat antigen, kita siapkan nanti, diskrining ada rapid antigen di tempat wisata. Kalau terlanjur datang ke sini ya kita lakukan rapid yang di lapangan," tegasnya.

Tidak hanya di tempat wisata, pihaknya juga menyiapkan rapid test antigen di hotel-hotel. Dedi mengatakan, setiap tamu hotel juga wajib menunjukkan bukti negatif COVID-19 berdasarkan rapid test antigen maupun swab test.

"Intinya, harus membawa surat antigen dan yang penting tetap pakai protokol kesehatna seperti pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, dan kapasitas dikurangi," katanya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2422 seconds (0.1#10.140)