Diterjang Pandemi COVID-19, Perusahaan Fintech P2P Lending Bukukan Pembiayaan Rp300 M

Jum'at, 18 Desember 2020 - 07:36 WIB
loading...
Diterjang Pandemi COVID-19, Perusahaan Fintech P2P Lending Bukukan Pembiayaan Rp300 M
Manager Marketing Communication Komunal, Yonathan (kiri), dan Chief Operating Officer (COO) Komunal Rico Tedyono memantau kinerja Komunal sepanjang 2020. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Menjelang berakhirnya tahun 2020, perusahaan fintech Peer to Peer (P2P) Lending asal Surabaya, Komunal telah berhasil mencatat penyaluran kredit sebesar Rp300 miliar kepada debitur UMKM. Kucuran kredit itu tersebar di Jawa Timur (Jatim) dan Bali.

(Baca juga: Astaga, Guru Ngaji di Pringsewu Tega Jejali 2 Muridnya Obat Perangsang Hingga Kejang-kejang )

Co-founder and CEO Komunal, Hendry Lieviant mengatakan, industri fintech lending turut membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional selama masa pandemi. P2P Lending menjadi salah satu alternatif pendanaan yang masih tersedia pada waktu pelaku UMKM paling membutuhkan.

"Sebenarnya banyak pelaku UMKM yang sehat dan berpotensi. Namun usaha mereka mendapat imbas negatif karena banyak lembaga pendanaan yang tidak lagi menyalurkan pinjaman di masa pandemi. Hal ini dapat menyebabkan efek domino negatif bagi perekonomian," kata Hendry, Kamis (17/12/2020).

Hendry menambahkan, pesatnya kemajuan teknologi ikut meningkatkan ketahanan ekonomi di masa pandemi. Tanpa adanya kultur belanja online, layanan antar makanan, dan layanan berbasis teknologi lainnya, krisis ekonomi akan makin parah. Ini karena terhambatnya kegiatan ekonomi secara fisik. "Pandemi menjadi katalis positif bagi Industri P2P. Sebab, makin banyak pelaku UMKM yang memiliki pengalaman positif terhadap industri ini," jelasnya.

(Baca juga: Saling Ejek, Dua Kelompok Remaja di Medan Saling Lempar Batu di Tengah Kota )

Chief Operating Officer (COO) Komunal Rico Tedyono menyatakan, peningkatan fantastis peminjaman online ini dimulai sejak berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) beberapa waktu lalu. Ini karena pinjaman dapat diproses tanpa tanda tangan basah yang mengharuskan adanya tatap muka.

"Pada waktu PSBB dibuka, permintaan pinjaman cukup drastis meningkat. Namun Komunal lebih selektif untuk memilih peminjam dengan memperketat credit scoring kami. Kita lebih banyak menyalurkan di sektor yang berkaitan dengan kesehatan, transportasi, logistik. Sektor-sektor itulah yang mendukung pemulihan ekonomi," kata Rico.

(Baca juga: Hujan Deras Selama 3 Jam Guyur Cirebon, Ratusan Rumah di Dua Kecamatan Terendam Banjir )

Sementara itu, Manager Marketing Communication Komunal, Yonathan mengatakan, di samping jumlah peminjam dana yang meningkat, pemberi dana atau biasa disebut lender jumlahnya juga naik drastis di akhir tahun 2020.

"Kami berhasil meningkatkan rasa aman dan nyaman para pemberi dana di Komunal. Terlihat dari mereka yang semakin berani menempatkan dana lebih besar dan lebih sering," ucap Yonathan.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1169 seconds (0.1#10.140)