662 Bintang Laut Mahkota Berduri Diangkat dari Bunaken dan Siladen

Rabu, 13 Mei 2020 - 14:38 WIB
loading...
662 Bintang Laut Mahkota Berduri Diangkat dari Bunaken dan Siladen
Sebanyak 662 bintang laut mahkota berduri berhasil diangkat dari perairan Bunaken dan Siladen, Manado, Sulawesi Utara. Foto/Ist
A A A
MANADO - Sebanyak 662 bintang laut mahkota berduri berhasil diangkat dari perairan Bunaken dan Siladen, Manado, Sulawesi Utara. Aksi pembersihan ini dilakukan saat di masa penutupan sementara kawasan Taman Nasional Bunaken dari aktivitas wisata alam akibat pandemic COVID-19.

Pembersihan dilakukan sejumlah dive center, masyarakat yang bekerja di bidang wisata bersama-sama dengan tim SMART Patrol Balai Taman Nasional Bunaken melakukan pengendalian predasi karang acanthaster plancii atau bintang laut mahkota berduri di sejumlah titik penyelaman di perairan Pulau Bunaken. (Baca juga: Sadis, Gadis Cantik Dibantai di Depan Teman Prianya oleh Kakak Beradik)

Di antaranya seperti Muka Kampung divespot, Bunaken Timur divespot, Tawara divespot, Alung Banua divespot, Ron’s point divespot serta sekitar perairan Pulau Siladen. (Baca juga: Sungai Ciberang Lebak Meluap, Puluhan Rumah Terendam dan Jembatan Ambruk)

Rincian jumlah Bintang Laut Mahkota Berduri yang diangkat dari Muka Kampung divespot 44 individu, Bunaken Timur divespot 194 individu, Tawara-Alban 167 individu, perairan Siladen 257 individu. Selanjutnya dilakukan penanganan berupa dikubur dan pembakaran untuk menghindari terjadinya regenerasi yang cepat oleh hewan tersebut.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Gatot Santoso menjelaskan, perairan Pulau Bunaken memiliki luasan terumbu karang 531,4 ha dan perairan Pulau Siladen terumbu karang seluas 109 ha menjadi wilayah yang paling memungkinkan terjadinya ledakan populasi Bintang Laut Mahkota Berduri, mengingat tutupan terumbu karang hidupnya cukup baik yakni 52,54%.

Bintang Laut Mahkota Berduri (Cots) adalah organisme yang umum ditemui pada ekosistem terumbu karang, hewan ini adalah salah satu jenis bintang laut raksasa dengan jumlah duri yang banyak sekali serta merupakan hewan pemakan polip karang.

"Pada beberapa literatur mencatatkan dalam keadaan normal artinya jumlah individu yang dianggap belum berbahaya merusak ekosistem terumbu karang berkisar antara 10-20 Ind/km, untuk satu individu Cots dapat memangsa 5-6 m/tahun tutupan karang,"ujarnya, Rabu (13/5/2020).

Secara singkat terumbu karang merupakan sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga disebut zooxanthellae. Hewan karang yang unik ini disebut polip sebagai pembentuk utama terumbu karang yang menghasilkan zat kapur. Selanjutnya zooxanthellae melakukan fotosintesis yang berguna untuk hewan karang.

Sistem pemangsaan Cots adalah dengan mencengkeram dan menutupi permukaan koloni karang, nampak kasat mata kerusakan karang akibat dari pemangsaan adalah warna karang yang memutih.

"Kegiatan selama 3 hari sejak tanggal 13-14 Mei, melibatkan beberapa dive center, kami bagi dalam beberapa titik dan dijadwalkan dalam waktu berbeda. Selama proses pengendalian kami lakukan secara manual dengan mengangkat hewan Cots secara hati-hati dari perairan, hal ini menghindari pecahnya telur dalam tubuh hewan tersebut yang justru akan menimbulkan ledakan populasi, bahkan bilamana tubuhnya terbelah menjadi 2 bagian, hewan ini dapat bergenerasi menjadi 2 individu yang berbeda," tutur Gatot.

Kepala Balai Taman Nasional Bunaken, Farianna Prabandari menyambut baik pada dive center dan masyarakat Bunaken atas kepeduliannya untuk bersama-sama mengendalikan predasi terumbu karang, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan himbauan Pemerintah physical distancing dalam pengangkatan Bintang Laut Mahkota Berduri.

"Untuk saat ini memang kami membatasi kegiatan yang bersifat berkumpul langsung, sehingga memberikan kesempatan secara bergiliran bagi dive center yang berpartisipasi dalam pengangkatan Cots dan membagi pada beberapa titik lokasi penyelaman," jelasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7919 seconds (0.1#10.140)