6 Laskar FPI Pengawal Habib Rizieq Ditembak Mati, Ali Ngabalin: Percaya Versi Polisi
loading...
A
A
A
SURABAYA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin meminta masyarakat mempercayai versi kepolisian terkait insiden penembakan yang menewaskan enam anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) pengawal Habib Rizieq dan keluarganya, di Jalan Tol Cikampek Kilometer 50, Senin (7/12/2020) lalu.
(Baca juga: Jalannya Pleno Rekapitulasi Hasil Pilwali Surabaya Molor dan Diskorsing, Ada Apa? )
"Semua harus percaya pada polisi, karena mereka itu institusi negara. Kami dari KSP tentu kami sampaikan bahwa Polri adalah insitutisi negara yang harus kita beri kepercayaan, tidak boleh tidak. Polisi saat ini sedang bekerja dengan seluruh profesionalismenya. Jadi mari kita berprasangka baik," kata Ali Ngabalin di sela acara "KSP Mendengar" di salah satu hotel di Surabaya barat, Selasa (15/12/2020).
(Baca juga : Wanita Ini Tertarik Secara Seksual pada Benda dan Menikahi Koper )
Jika ada versi di luar kepolisian atau institusi resmi negara, kata dia, justru akan membuat gaduh. Kegaduhan itu biasanya terjadi di media sosial seperti facebook dan juga aplikasi chatting Whatsapp.
(Baca juga : Tercatat 8 Gunung Api dengan Letusan Terbesar, 3 Ada di Indonesia )
"Polisi saat ini sedang bekerja. Komnas HAM juga ada. Kita harus percaya pada kerja-kerja polisi. Berkali kali kita sampaikan, tidak boleh ada orang buat opini sendiri atau membuat pandangan sendiri terhadap proses yang sedang dilakukan oleh institusi negara yang namanya polisi," tandas Ali Ngabalin.
(Baca juga: Bawaslu Banten Temukan Dugaan Pelanggaran Saat Hari Pencoblosan )
Diketahui, muncul perbedaan versi antara polisi dan FPI , terkait peristiwa penembakan yang menewaskan enam anggota Laskar Front Pembela Islam ( FPI ) pengawal Habib Rizieq dan keluarganya, di Jalan Tol Cikampek Kilometer 50, Senin (7/12/2020), sekitar pukul 00.30 WIB dini hari.
(Baca juga: Jalannya Pleno Rekapitulasi Hasil Pilwali Surabaya Molor dan Diskorsing, Ada Apa? )
"Semua harus percaya pada polisi, karena mereka itu institusi negara. Kami dari KSP tentu kami sampaikan bahwa Polri adalah insitutisi negara yang harus kita beri kepercayaan, tidak boleh tidak. Polisi saat ini sedang bekerja dengan seluruh profesionalismenya. Jadi mari kita berprasangka baik," kata Ali Ngabalin di sela acara "KSP Mendengar" di salah satu hotel di Surabaya barat, Selasa (15/12/2020).
(Baca juga : Wanita Ini Tertarik Secara Seksual pada Benda dan Menikahi Koper )
Jika ada versi di luar kepolisian atau institusi resmi negara, kata dia, justru akan membuat gaduh. Kegaduhan itu biasanya terjadi di media sosial seperti facebook dan juga aplikasi chatting Whatsapp.
(Baca juga : Tercatat 8 Gunung Api dengan Letusan Terbesar, 3 Ada di Indonesia )
"Polisi saat ini sedang bekerja. Komnas HAM juga ada. Kita harus percaya pada kerja-kerja polisi. Berkali kali kita sampaikan, tidak boleh ada orang buat opini sendiri atau membuat pandangan sendiri terhadap proses yang sedang dilakukan oleh institusi negara yang namanya polisi," tandas Ali Ngabalin.
(Baca juga: Bawaslu Banten Temukan Dugaan Pelanggaran Saat Hari Pencoblosan )
Diketahui, muncul perbedaan versi antara polisi dan FPI , terkait peristiwa penembakan yang menewaskan enam anggota Laskar Front Pembela Islam ( FPI ) pengawal Habib Rizieq dan keluarganya, di Jalan Tol Cikampek Kilometer 50, Senin (7/12/2020), sekitar pukul 00.30 WIB dini hari.