Pilkada 2020, 15 Ketua Parpol di Sulsel Tumbang
loading...
A
A
A
"Artinya masyarakat punya pilihan lain, dan Nasdem mengusung kadernya (Irwan). Kalahnya juga tidak jauh-jauh amat, kita sudah memperlihatkan bahwa di Lutim suaranya 53% dan 47%, hanya selisih sekian. Nah 47% itu suara masyarakat yang senang dengan figur Nasdem ," katanya.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi partai yang berada di posisi kedua dengan jumlah ketua partainya tumbang. Ada tiga kader ketua partai yang didorong, namun gagal menang. Ketiganya ialah Havid Pasha di Maros, Aksah Kasim di Barru dan Aji Sumarno di Selayar. Ketiganya kompak berposisi sebagai calon wakil bupati.
Ketua DPW PKB Sulsel , Azhar Arsyad menuturkan, setiap partai pasti selalu ada evaluasi. Bukan hanya sebatas soal pilkada, dan bukan evaluasi dalam hal mencari kesahalan ketua partainya.
"Tapi evaluasi ialah memperbaiki di masa depan. Mendorong kader soal menang kalah hal biasa, tapi saya bangga sebagai ketua DPW karena merasa bahwa tanggung jawab partai dalam melatih calon pemimpin, saya bisa buka ruang itu. Bangga juga saya kalau kader kita maju, persoalan menang kalah, itu ialah soal lain," tuturnya.
Bagi Ketua Fraksi PKB DPRD Sulsel ini, tak ada seorang pun yang bisa memastikan paslon tertentu bisa menang atau kalah. Kata dia, tetap ada evaluasi tapi tidak terbatas soal DPC, tapi lebih luas untuk memperbaiki lagi ke depan.
"Kegagalan itu mungkin dalam pengertian sempit itu kegagalan. Tapi dalam pengertian luas buat partai adalah ruang untuk memperbaiki sel-sel partai hingga ke tingkat bawah, di pilkada ini," sebutnya.
Misalnya kata dia, membentuk jaringan sampai di TPS, itu di pilkada ini bisa dimanfaatkan. “Dan itu kita akan lihat di pileg berikutnya, apakah berdampak positif atau mengkonsolidir partai atau tidak," sambung Arsyad.
Gerindra menyumbang satu ketua partainya yang tumbang. Arsyad Kasmar selaku Ketua DPC Gerindra Luwu Utara harus puas di posisi buncit perolehan suara sementara. Arsyad yang berpaket dengan Andi Sukma hampir pasti kalah.
Sekretaris DPD Gerindra Sulsel , Darmawangsyah Muin menuturkan, pihaknya tak akan memberi sanksi kepada ketua partai yang kalah. Namun hanya diberi sedikit sentuhan evaluasi.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi partai yang berada di posisi kedua dengan jumlah ketua partainya tumbang. Ada tiga kader ketua partai yang didorong, namun gagal menang. Ketiganya ialah Havid Pasha di Maros, Aksah Kasim di Barru dan Aji Sumarno di Selayar. Ketiganya kompak berposisi sebagai calon wakil bupati.
Ketua DPW PKB Sulsel , Azhar Arsyad menuturkan, setiap partai pasti selalu ada evaluasi. Bukan hanya sebatas soal pilkada, dan bukan evaluasi dalam hal mencari kesahalan ketua partainya.
"Tapi evaluasi ialah memperbaiki di masa depan. Mendorong kader soal menang kalah hal biasa, tapi saya bangga sebagai ketua DPW karena merasa bahwa tanggung jawab partai dalam melatih calon pemimpin, saya bisa buka ruang itu. Bangga juga saya kalau kader kita maju, persoalan menang kalah, itu ialah soal lain," tuturnya.
Bagi Ketua Fraksi PKB DPRD Sulsel ini, tak ada seorang pun yang bisa memastikan paslon tertentu bisa menang atau kalah. Kata dia, tetap ada evaluasi tapi tidak terbatas soal DPC, tapi lebih luas untuk memperbaiki lagi ke depan.
"Kegagalan itu mungkin dalam pengertian sempit itu kegagalan. Tapi dalam pengertian luas buat partai adalah ruang untuk memperbaiki sel-sel partai hingga ke tingkat bawah, di pilkada ini," sebutnya.
Misalnya kata dia, membentuk jaringan sampai di TPS, itu di pilkada ini bisa dimanfaatkan. “Dan itu kita akan lihat di pileg berikutnya, apakah berdampak positif atau mengkonsolidir partai atau tidak," sambung Arsyad.
Gerindra menyumbang satu ketua partainya yang tumbang. Arsyad Kasmar selaku Ketua DPC Gerindra Luwu Utara harus puas di posisi buncit perolehan suara sementara. Arsyad yang berpaket dengan Andi Sukma hampir pasti kalah.
Sekretaris DPD Gerindra Sulsel , Darmawangsyah Muin menuturkan, pihaknya tak akan memberi sanksi kepada ketua partai yang kalah. Namun hanya diberi sedikit sentuhan evaluasi.