Bangun Pondasi Rumah, Pekerja Bangunan di Rembang Tewas Tersengat Listrik
loading...
A
A
A
REMBANG - Seorang pekerja bangunan meninggal dunia tersengat arus listrik di Dusun Jambu, Desa Sendangmulyo, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang, Sabtu (12/12/2020) sekitar pukul 11.00 WIB.
(Baca juga: Miris, Ruang Isolasi COVID-19 RSUD Kajen Penuh, Puluhan Pasien Dirawat di Selasar )
Korban bernama Adi (38), warga Desa Dadapan RT 6 RW 4 Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang. Korban bersama tiga orang rekannya sedang membuat pondasi rumah Kasrun, di Dusun Jambu, Desa Sendangmulyo, Kecamatan Sluke.
Adi, kemudian rekannya Warsiman (31), Sahar (53), dan Tarwi (53), semua tukang bangunan dari Desa Dadapan, Kecamatan Sedan, akan memasang rangka besi posisi berdiri sepanjang 4 meter.
Tidak sengaja, rangka besi tersebut menyentuh jaringan listrik PLN antar rumah yang melintang di atas bangunan, dalam kondisi sudah terkelupas. Akibatnya, empat tukang bangunan itu langsung terpental, sedangkan Adi terjatuh dalam posisi tengkurap di atas rangka besi pondasi.
(Baca juga: 21 Kasus Baru Poritif COVID-19 di Kulonprogo Muncul Dari Klaster Pergiwatu )
Seorang pekerja selanjutnya memukul rangka besi yang masih menempel pada jaringan listrik PLN dengan menggunakan kayu, agar bisa menolong korban. Setelah dicek, ternyata Adi sudah meninggal dunia.
Kapolsek Sluke, AKP Sunandar menjelaskan pihaknya bersama petugas medis mendatangi lokasi kejadian, untuk menggelar olah TKP dan memeriksa kondisi korban. "Dipastikan korban meninggal dunia karena tersengat arus listrik , tidak ada tanda-tanda kekerasan," ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan, korban mengalami luka bakar kulit terkelupas di bagian punggung tangan kiri, yang diduga bekas tersengat listrik.
(Baca juga: Habib Rizieq Jadi Tersangka Pelanggaran Prokes, PWNU Jatim Minta Polisi Lebih Humanis Menangani )
Kepala Desa Sendangmulyo, Kecamatan Sluke, Asmuni yang datang ke lokasi merasa prihatin atas peristiwa itu. Ia mengingatkan warganya untuk lebih berhati-hati, ketika membangun rumah di dekat jaringan listrik .
"Kami berharap masyarakat lebih waspada. Kalau tahu ada kabel terkelupas seperti itu, mohon dilaporkan kepada pihak PLN. Biar nantinya lekas ditangani, dan tidak membahayakan warga," ujarnya.
(Baca juga: Miris, Ruang Isolasi COVID-19 RSUD Kajen Penuh, Puluhan Pasien Dirawat di Selasar )
Korban bernama Adi (38), warga Desa Dadapan RT 6 RW 4 Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang. Korban bersama tiga orang rekannya sedang membuat pondasi rumah Kasrun, di Dusun Jambu, Desa Sendangmulyo, Kecamatan Sluke.
Adi, kemudian rekannya Warsiman (31), Sahar (53), dan Tarwi (53), semua tukang bangunan dari Desa Dadapan, Kecamatan Sedan, akan memasang rangka besi posisi berdiri sepanjang 4 meter.
Tidak sengaja, rangka besi tersebut menyentuh jaringan listrik PLN antar rumah yang melintang di atas bangunan, dalam kondisi sudah terkelupas. Akibatnya, empat tukang bangunan itu langsung terpental, sedangkan Adi terjatuh dalam posisi tengkurap di atas rangka besi pondasi.
(Baca juga: 21 Kasus Baru Poritif COVID-19 di Kulonprogo Muncul Dari Klaster Pergiwatu )
Seorang pekerja selanjutnya memukul rangka besi yang masih menempel pada jaringan listrik PLN dengan menggunakan kayu, agar bisa menolong korban. Setelah dicek, ternyata Adi sudah meninggal dunia.
Kapolsek Sluke, AKP Sunandar menjelaskan pihaknya bersama petugas medis mendatangi lokasi kejadian, untuk menggelar olah TKP dan memeriksa kondisi korban. "Dipastikan korban meninggal dunia karena tersengat arus listrik , tidak ada tanda-tanda kekerasan," ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan, korban mengalami luka bakar kulit terkelupas di bagian punggung tangan kiri, yang diduga bekas tersengat listrik.
(Baca juga: Habib Rizieq Jadi Tersangka Pelanggaran Prokes, PWNU Jatim Minta Polisi Lebih Humanis Menangani )
Kepala Desa Sendangmulyo, Kecamatan Sluke, Asmuni yang datang ke lokasi merasa prihatin atas peristiwa itu. Ia mengingatkan warganya untuk lebih berhati-hati, ketika membangun rumah di dekat jaringan listrik .
"Kami berharap masyarakat lebih waspada. Kalau tahu ada kabel terkelupas seperti itu, mohon dilaporkan kepada pihak PLN. Biar nantinya lekas ditangani, dan tidak membahayakan warga," ujarnya.
(eyt)