Incar Suara Milenial, PKS Tunjuk Gamal Albinsaid Komandoi Kepemudaan

Minggu, 29 November 2020 - 22:32 WIB
loading...
Incar Suara Milenial, PKS Tunjuk Gamal Albinsaid Komandoi Kepemudaan
DPP PKS memperkenalkan pengurus barunya untuk periode 2020-2025 usai Munas V di Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (29/11/2020). Salah satunya social entrepreneur Gamal Albinsaid (31). Foto: SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Musyawarah Nasional (Munas) V PKS di Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat, 26-29 November 2020, memutuskan memberikan panggung bagi anak-anak muda untuk tampil menjadi pemimpin.

Salah satunya dengan menggandeng social entrepreneur Gamal Albinsaid (31) masuk dalam jajaran kepengurusan periode 2020-2025. Dia adalah tokoh muda berprestasi tingkat nasional dan internasional yang mengomandani Bidang Kepemudaan PKS. (Baca Juga: PKS Rumuskan Kebijakan Strategis di Munas Partai ke-5)

“Kita akan manfaatkan bonus demografi dan generasi milenial untuk membesarkan partai. Mereka akan diberi panggung karena kelak akan meneruskan estafet kepemimpinan bangsa," kata Sekjen PKS, Aboe Bakar Alhabsy usai penutupan Munas, Minggu (29/11/2020).

Hal baru lainnya yang dimunculkan dalam Munas ini adalah lambang, mars, dan hymne baru. Lambang PKS kini didominasi warna oranye dan putih dalam lingkaran. "Perubahan lambang, mars, dan hymne sudah dirumuskan sejak kepengurusan sebelumnya. Esensinya adalah PKS harus tampil lebih segar, lebih dekat dan terbuka untuk semua kalangan," sambungnya. (Baca Juga: Munas V, PKS Targetkan Suara Minimal 15% di Pemilu 2024)

Sementara, Gamal Albinsaid mengaku, memutuskan bergabung ke PKS karena partai ini memiliki kader militan dan pengelolaan partainya sudah modern. PKS memberikan kesempatan kepada generasi muda yang berprestasi untuk memimpin. Bukan mencari pemimpin karena melihat pertimbangan kemapanan atau kemampuan finansialnya.

“PKS ini menerapkan budaya merit sistem. Yaitu memberikan penghargaan lebih kepada orang berprestasi, semua bekerja keras, keadilan peluang, dan bukan melihat kepada yang mapan secara ekonomi," tuturnya. (Baca Juga: Kelompok Mujahidin Indonesia Timur Habisi 1 Keluarga di Sigi Sulteng)

Sebagai generasi muda, dia akan mengajak PKS untuk menghadirkan program-program yang dibutuhkan milenial. Tapi harus diingat bahwa milenial bukan objek atau mangsa politik, namun sebagai subjek politik. Sehingga perlu dihadirkan program kerja yang bisa memberikan sumber kebahagian kepada mereka.

“Survei menunjukkan jika generasi muda yang suka politik hanya 2,7%, 61,9% suka wirausaha, sisanya lain-lain. Tantangannya di situ, bagaimana PKS bisa meraih simpati milenial melalui program-programnya agar partai ini bisa menyatu dengan generasi muda,” tandasnya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2505 seconds (0.1#10.140)