Anak Gadis Terlibat Percintaan Sesama Jenis, Seorang Bapak Ditembak Mati di Masjid

Rabu, 25 November 2020 - 20:34 WIB
loading...
Anak Gadis Terlibat Percintaan Sesama Jenis, Seorang Bapak Ditembak Mati di Masjid
Kisah percintaan sesama jenis di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, berujung pada aksi penembakan. Foto/Ilustrasi
A A A
KAYUAGUNG - Tivi (40) nekat menembak mati Kodir. Aksi penembakan brutal ini dilakukan Tivi di Masjid Nurul Iman Dusun II, Desa Sungai Ceper, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir. (Baca juga: Demi Bisa Wisuda Sarjana di Usia 78 Tahun, Adik Wapres Try Sutrisno Rela Mandi Jam 1 Pagi )

Pelaku nekat menembak korban, setelah mengetahui anak gadis pelaku dan korban terlibat hubungan percintaan sesama jenis . Anak pelaku Tivi, yang diketahui bernama Iin, menjadi pasangan lesbi Shinta yang merupakan anak Khodir.

Dalam keterangannya, Kepala Desa Sungai Ceper, Kaharno menyebutkan, selama ini hubungan Shinta dengan Iin memang sangat akrab, dan telah tinggal serumah selama satu tahun lebih.

"Kalau untuk hubungan spesial mereka saya kurang paham. Tetapi setahu saya mereka berdua ini sangat dekat hingga tidur makan pun bersama, bahkan Iin ini lebih dari setahun menginap dirumah pelaku," terangnya. (Baca juga: Tak Ada Kompromi, Pangdam III Siliwangi dan Kapolda Banten Sikat Habis Baliho Provokatif )

"Karena saking dekatnya, maka orang tua korban sudah menganggap Shinta sebagai anak sendiri. Sebelum perkelahian antar keduanya terjadi," ujarnya melalui sambungan telepon, Selasa (24/11/2020).

Diterangkan Kaharno, Shinta dan Iin sempat berselisih paham yang disebabkan oleh ucapan yang menyinggung perasaan. Hingga keluarga pelaku tidak menerima perkataan anak korban. "Awalnya anak pelaku yang merasa tersinggung ini mengadu ke orang tuanya, barulah kemudian keluarga mengadukan ke pemerintah desa," ucapnya.



Setelah diadakan musyawarah antar kedua belah pihak. Ternyata masih belum menemui titik terang sehingga kembali dilanjutkan musyawarah di Masjid Nurul Iman Desa Sungai Ceper. (Baca juga: Kemenag Pasok Naskah Khutbah Jumat, DMI Blitar Sebut Khatib Independen )

"Karena musyawarah pertama gagal, maka diadakanlah musyawarah kedua yang dilakukan di Masjid Nurul Iman. Kala itu pelaku merasa tersinggung karena dari pihak korban yang datang cuma tiga orang, sementara keluarga pelaku banyak yang datang," ungkapnya.

"Karena itu pelaku langsung mengatakan 'kalau seperti ini lebih baik tidak usah damai'. Kemudian pelaku memaki seluruh kami (perangkat desa) dan pihak keluarga korban," ungkapnya.

Selanjutnya, korban segera keluar dari masjid, dan menelpon keluarga lainnya untuk datang menghadiri musyawarah tersebut. Akan tetapi pelaku yang telah tersulut emosi, kemudian ikut keluar masjid dan saat itulah terdengar suara letusan tembakan .

"Waktu itu ada suara tembakan, setelah saya dan warga lainnya menghampiri ternyata korban Khodir sudah tergeletak dengan bersimbah darah . Korban langsung meninggal di lokasi kejadian," ujarnya. (Baca juga: 7 Penambang Emas Itu Akhirnya Diikhlaskan Terkubur di Bumi Kotawaringin Barat )

Akibat kejadian tersebut, hingga sekarang kondisi di desanya masih belum kondusif. Sedangkan Shinta dan Iin juga ikut melarikan diri. "Kalau sampai sekarang pelaku masih buron, sama halnya dengan Shinta maupun Iin juga kabur melarikan diri dari desa," tegasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3176 seconds (0.1#10.140)