Pandemi COVID-19, Pemkot Probolinggo Belum Berlakukan Sekolah Tatap Muka
loading...
A
A
A
PROBOLINGGO - Pemkot Probolinggo belum berencana melakukan kebijakan sekolah tatap muka pada awal 2021, meski kebijakan pemerintah pusat membolehkan setiap daerah melakukannya asal sesuai kondisi masing-masing.
Belum diberlakukan sekolah tatap muka tersebut disampaikan langsung Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin .
“Meski survey dari guru, orang tua memang banyak yang menginginkan dilakukan sekolah tatap muka, namun pemerintah (Pemkot Probolinggo) masih belum mengamininya,” ujar Habib, Rabu (25/11/2020). (Baca juga: Demi Bisa Wisuda Sarjana di Usia 78 Tahun, Adik Wapres Try Sutrisno Rela Mandi Jam 1 Pagi)
Habib menambahkan, saat ini yang menjadi prioritas utama Pemkot Probolinggo adalah Kesehatan masyarakat dan banyak pertimbangan lain ketika harus diberlakukan sekolah tatap muka. (Baca juga: Selamat, Mojokerto Mendapat Apresiasi atas Penghargaan Produktivitas Siddhakarya 2020)
"Gambarannya bila satu siswa terpapar COVID-19, kemungkinan besar orang tua akan terpapar juga. Satu siswa terpapar, diyakini akan menular ke orang tua. Jangan sampai karena memaksakan sekolah tatap muka akan berdampak masyarakat dan COVID-19 di kota Probolinggo melonjak," paparnya .
Belum diberlakukan sekolah tatap muka tersebut disampaikan langsung Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin .
“Meski survey dari guru, orang tua memang banyak yang menginginkan dilakukan sekolah tatap muka, namun pemerintah (Pemkot Probolinggo) masih belum mengamininya,” ujar Habib, Rabu (25/11/2020). (Baca juga: Demi Bisa Wisuda Sarjana di Usia 78 Tahun, Adik Wapres Try Sutrisno Rela Mandi Jam 1 Pagi)
Habib menambahkan, saat ini yang menjadi prioritas utama Pemkot Probolinggo adalah Kesehatan masyarakat dan banyak pertimbangan lain ketika harus diberlakukan sekolah tatap muka. (Baca juga: Selamat, Mojokerto Mendapat Apresiasi atas Penghargaan Produktivitas Siddhakarya 2020)
"Gambarannya bila satu siswa terpapar COVID-19, kemungkinan besar orang tua akan terpapar juga. Satu siswa terpapar, diyakini akan menular ke orang tua. Jangan sampai karena memaksakan sekolah tatap muka akan berdampak masyarakat dan COVID-19 di kota Probolinggo melonjak," paparnya .
(boy)