Lubang Tambang Emas Mengeluarkan Bau Busuk, 7 Penambang Masih Terjebak

Selasa, 24 November 2020 - 16:03 WIB
loading...
Lubang Tambang Emas Mengeluarkan Bau Busuk, 7 Penambang Masih Terjebak
Lubang tambang emas di Sungai Seribu, Pangkut, Arut Utara, Kotawaringin Barat, Kalteng. Di dalam lubang, 7 penambang masih terjebak. Foto/iNews TV/Sigit Dzakwan
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Bau busuk terus keluar dari mulut lubang tambang emas berdiameter 70 cm di Sungai Seribu, Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah yang sudah diberi garis polisi. (Baca juga: Tragis, 10 Penambang Emas Ilegal di Kotawaringin Barat Terkubur Longsor)

Di dalam lubang tambang dengan kedalaman 65 meter itu masih ada 7 penambang terjebak dan tertimbun longsor yang hingga saat ini belum ditemukan sejak terjadinya musibah longsor pada Kamis, 19 November 2020 lalu. Total ada 10 penambang yang ada di dalam lubang saat musibah terjadi. Tiga penambang sudah ditemukan dan dievakuasi pada Jumat, 20 November 2020 dalam kondisi meninggal dunia. (Baca juga: 3 Penambang Ditemukan Tewas di Lubang Tambang Emas, 7 Lainnya Masih Hilang)

“Hari ini masuk hari ke enam pasca 10 penambang emas ilegal terjebak di dalam lobang tambang yang sempit. Bau busuk semakin menyengat di mulut lobang tambang. Hanya 3 korban yang berhasil dievakuasi dan sudah dikuburkan di Pangkalan Bun pada Sabtu 21 November lalu,” ujar Camat Arut Utara, Muhammad Ikhsan saat dihubungi MNC Media melalui sambungan telepon, Selasa (24/11/2020). (Baca juga: Tergiur Kilau Emas, Banyak Warga Salopa Merantau Jadi Penambang Rakyat)

Saat ini, lanjut Ikhsan, posko tim SAR gabungan yang semula didirikan di dekat lokasi lubang tambang tersebut telah dibongkar dan dipindah ke halaman Kantor Kecamatan Arut Utara yang berjarak beberapa kilometer dari lokasi. “Kita pindah karena di Kantor Kecamatan fasilitas atau sarana prasarana untuk menunjang tim gabungan lebih lengkap,” ujarnya.

(Baca juga : Tak Selalu Buruk, Peneliti Simpulkan Bermain Game Bagus untuk Mental )

Ikhsan mengatakan, apabila hingga 25 November 2020 tidak ada pencarian tidak menunjukkan perkembangan yang positif (ditemukan), maka berdasarkan hasil rapat bersama pemerintah daerah lubang tambang tersebut akan ditutup.

“Namun untuk teknis penutupan lubang tambang tersebut belum diketahui. Kepastian teknis penutupan akan dibicarakan dalam rapat lanjutan saat penghentian pencarian diputuskan,” lanjutnya.

(Baca juga : Kembali Pecahkan Rekor, Kaset Super Mario Bros 3 Terjual Rp2,2 Miliar )

Sementara ini, pihaknya bersama tim SAR gabungan terus melakukan pemantauan. Namun untuk proses evakuasi dengan masuk kembali ke dalam lubang galian sudah tidak dilakukan.

Korban berhasil dievakuasi:
- Yuda (24) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar (meninggal)
- Rana Solihat (21) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar (meninggal)
- Nurhidayat (26) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar (meninggal)

Korban belum ditemukan:
- Tatan (30) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jabart
- Muharom (22) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar
- Reza (20) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar
- Susan (25) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar
- Bayu (25) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar
- Dian (26) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar
- Mukadir (47) warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1766 seconds (0.1#10.140)